E-Katalog Jabaronline
Rumah Santri Buka Pengajian dan Halal Bihalal, Pupuk Tali Silaturahmi Sesama Kyai

Rumah Santri Buka Pengajian dan Halal Bihalal, Pupuk Tali Silaturahmi Sesama Kyai

Smallest Font
Largest Font

BOGOR | JABARONLINE.COM – Pembukaan Pengajian Rumah Santri dan Halal Bihalal, menjadi ajang Silaturrahmi dan persatuan antar kyai, ustadz dan elemen masyarakat dalam rangka memeperkuat agenda syiar dakwah. Kebersamaan menjadi target tujuan dari kegiatan yang digagas oleh rumah santri karena dengan berasama kita akan kuat maka kekuatan ini kita pergunakan dalam rangka penguatan syiar dakwah.

Dengan kekuatan kebersamaan ini maka akan menebar syiar dakwah supaya lebih maksimal (membumi) dan dalam rangka membendung pemahaman-pemahaman yang menyimpang yang bertentangan dengan Ahlusunnah Waljamaah.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Dalam agenda Pembukaan dan Halal Bihalal kita mengundang secara khusus BKSPPI dan Al Muawwanah, kami menganggap dua lembaga besar yang ada didaerah bogor ini sebagai orang tua dan guru kami karena perjalanan pembentukan rumah santri tidak terlepas dari dua lembaga besar tersebut,” ujar Ruhiyat Sujana.

Ruhiyat Sujana dalam Sambutannya mengatakan atas nama pengurus (Sekertaris Rumah Santri) bahwa, proses awal silaturrahmi sebelum dideklarasikan, wadah rumah santri para penggagas melakukan silaturrami (soan) kepada para kasepuhan Bogor Barat termasuk sepuh-sepuh dari BKSPPI dan Al Muawwanah maka dalam kesempatan Halal Bihalal ini. Waktu yang tepat untuk menggabungkan kekuatan wadah dakwah ini, serta dipertemukan ditempat yang bersejarah (Pasarean) tempat dilahirkan para ulama dan pejuang (pahlawan).

Ustadz Dede Luthfi sebagai Ketua Rumah Santri memaparkan sekelumit sejarah perjalanan Rumah Santri. Perjalanan pembentukan Rumah Santri tidak terlepas dari sosok para ulama dan pahlawan diantaranya sosok KH. Sholeh Iskandar, KH. Choer Affandi dan KH. Ukon Bulqoeni sebagai sosok insfirasi bagi kami para penggagas walaupun mereka (Almagfiroh) sudah wafat tapi bara semangatnya masih hidup selain tiga sosok tersebut ada sosok-sosok yang lainnya.
Diusia dua tahun lebih rumah santri berjalan, adapun kegiatan rutinnya diantara pengajian dua minggu sekali, program sosial dan program lainnya, alhamdulillah banyak para kyai, ustadz dan tokoh masyarakat dan juga aparatur pemerintah dari RT/RW sampai kepala desa bergabung dan aktif.

Ustadz Dede Luthfi Afifi sebagai ketua menambahkan, bahwasannya rumah santri dibentuk atas dasar untuk membangun silaturrahmi antar kyai/ustadz agar terbangun kebersamaan dan keakraban dan sarana kajian ilmu serta dalam rangka memperkuat syiah dakwah dengan misi terbangunnya ukhuwah Islamiyah antar santri dan untuk membangun mental santri eleman masyarakat “nyantrikeun masyarakat” serta membumikan tradisi santri dalam balutan keberamaan. Adapun lahirnya rumah santri dideklarasikan pada 22 Oktober 2019, bertepatan dengan peringatan hari santri nasional. Diusia dua tahun lebih alhamdulillah ratusan pimpinan pondok pesantren sudah bergabung aktif hampur 500 lebih jamaah rumah santri.

Reporter : Atx

Editors Team
Daisy Floren