Sakit yang Menjadi Tanda Cinta Allah ke Hambanya, Kata Ustad Adi Hidayat

Sakit yang Menjadi Tanda Cinta Allah ke Hambanya, Kata Ustad Adi Hidayat

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM – Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan, ada salah satu sakit yang menjadi tanda cinta Allah kepada hambaNya.

Ia lantas menceritakan kisah pengalamnya saat dirawat di rumah sakit. Hal ini dikatakan UAH seperti dilansir dari channel YouTube Audio Dakwah yang diunggah 14 Oktober 2018.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Ada hal tak terduga namun itu menurutnya adalah tanda-tanda bahwa sakitnya adalah bentuk sayang Allah kepada dirinya.

Di hari pertama dirawat, Ustadz Adi Hidayat mengaku dipanggil adik oleh dokter itu dan dia sering datang terlambat untuk memeriksa.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Hari kedua, anak Ustadz Adi Hidayat ternyata juga sakit dan dirawat di ruang yang sama bersamanya.

“Hari kedua berubah, ‘apa yang dirasakan pak?’. Dari adik pindah ke bapak,” katanya.

Kemudian hari ketiga dia dirawat kembali terjadi perubahan. Dokter itu berkata, “Ini sudah tidak bisa pak. Bapak tunggu sajalah.”

“Trombositnya selalu turun sampai 30 ribu, macam-macam terus, ini ngak bisa,” katanya.

Dokter tersebut mengatakan harus menunggu 3 hari agar bisa normal dan mengakhiri masa rawat inapnya.

“Maka ketika dokter mengatakan mustahil, saya tangkap kalimatnya. Oh kata Quran ini tandanya, maka Allah sedang mencintai saya,” kata UAH.

Ustadz Adi Hidayat kemudian meninggalkan pendapat dokter itu dan beralih kepada Allah.

“Jadi kalau ada orang berobat, dikatakan oleh dokter ‘ini sudah tidak bisa, ini mustahil’ ini tanda pertama berarti sedang dicintai oleh Allah,” jelasnya.

Jika demikian maka Allah menginginkan seorang hamba langsung mendekat padaNya tanpa perantara manusia lainnya.

“Maka malam itu saya tempelkan tangan di tembok, tayamum, lalu bermunajat kepada Allah,” kata Ustadz Adi Hidayat.

“Ya Allah, hambamu mengatakan mustahil saya mendapat kesembuhan, sedangkan engkau mengatakan dalam Quran ‘ketika orang mengatakan mustahil maka minta kepadaKu yang tidak punya sifat mustahil,” sambungnya.

Besoknya, dokter yang biasanya datang terlambat, dia datang lebih awal.

“Ketika dia datang dia ketok pintu dulu, tidak seperti biasanya, lalu mengucap salam,” jelas Ustadz Adi Hidayat.

Di hari keempat itu dokter tersebut memanggilnya ustadz dan dia kaget serta terheran-heran dengan kondisi UAH.

“Seharusnya ustadz naiknya (trombosit) tiga hari lagi, ustadz ini banyak doanya,” kata si dokter.

Akhirnya dokter itu mempelajari satu hal tentang janji Allah, bahwa tidak ada yang mustahil.***

Sumber: YouTube

Editors Team
Daisy Floren