Sambut HUT Kabupaten Bandung Kang DS Akan Launching Pembangunan Danau Tegalluar Sekaligus Santuni Yatim Piatu

Sambut HUT Kabupaten Bandung Kang DS Akan Launching Pembangunan Danau Tegalluar Sekaligus Santuni Yatim Piatu

Smallest Font
Largest Font

KAB. BANDUNG | JABARONLINE.COM -Semangat Bupati Bandung, H.M. Dadang Supriatna untuk dapat tetap memeriahkan hari jadi Kabupaten Bandung yang ke 381 di tahun 2022 sebagai sebuah kado terbaik bagi masyarakatnya, Meski anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terbatas tetapi tak menyurutkan niatnya demi dan untuk menjadikan, mensejahterakan masyarakat dengan program yang BEDAS (Bangkit, Edukatif, Dinamis, dan Sejahtera)

Tak hanya launching pembangunan Jalan Tol Soreang, Ciwidey dan Pangalengan, Kang DS juga, akan melaunching pembangunan Danau Tegalluar. yang akan dilaksanakan, Senin (18/4/22) sekitar pukul 08.00 di Halaman SMAN 1 Bojongsoang, Desa Tegalluar, Kabupaten Bandung.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Mengenai, pembangunan Danau Tegalluar kata kang DS, dengan bertujuan untuk menghindari terjadinya banjir jika hujan turun di Wilayah Tegalluar Bojongsoang.

Ia juga mengatakan, bahwa pembangunan Danau Tegalluar, sudah disetujui dan mendapatkan restu dari kementrian saat berkunjung ke Wilayah Ini. Katanya.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

“Tak hanya launching, tetapi Kang DS juga akan memberikan santunan Sekitar 1800 Kepada anak yatim piatu dan Kaum jompo, Zakat Mall yang dibagikan itu berasal dari diri pribadinya,

“Hal tersebut memang sudah dilakukan semenjak menjadi kepala desa pada tahun 1998. Dan sampai sekarang insyaa Allah akan selalu dilaksanakan setiap bulan Suci Ramadhan,” ucapnya.

Tidak hanya pemberian Zakat Mal, Kang DS juga secara rutin tiap tahunnya selalu membagikan kain kafan kepada setiap RW dan mesjid yang ada di Desa Tegalluar yang masing-masing RW dan mesjid mendapatkan dua paket kain kafan.

“Saya melakukan pembagian kain kafan, karena saat menjadi kepala desa ada yang meninggal dunia, keluarganya kesulitan untuk mencari dan mendapatkan kain kafan. Semenjak peristiwa tersebut dan hingga kini juga masih saya lakukan,” jelas kang Ds. (Dhera Restu).

Editors Team
Daisy Floren