SDN 139 Sukarasa Inisiasi Senam Cuci Tangan
JABARONLINE.COM | BANDUNG – Sekitar 280 siswa SDN 139 Sukarasa Kota Bandung menggelar senam cuci tangan di lapangan sekolahnya di Jalan Gegerkalong Hilir Kecamatan Sukasari itu, Kamis (12/3/2020). Ini merupakan upaya sekolah mengedukasi para siswanya untuk hidup sehat termasuk mencegah penyebaran Virus Corona.
Para siswa melakukan enam gerakan cuci tangan sesuai anjuran WHO (World Health Organization). Para siswa bersama guru memeragakan cara mencuci tangan dari mulai telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, ujung jari, ibu jari, dan lainnya.
Selain untuk memudahkan memahami cara mencuci tangan yang baik, kegiatan ini juga ditujukan untuk mengajak para siswa senantiasa menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Usai melaksanakan senam cuci tangan, dilanjutkan dengan mencuci tangan langsung menggunakan sabun dan air mengalir. Para siswa pun bergegas mencuci tangan dengan berbaris rapih sebelum sarapan.
Siswi SDN 139 Sukasari, Hujjah Lisaumi Kirana merasa bangga karena sekolahnya aktif dalam kegiatan kebersihan. Menurutnya, kebersihan menjadi bagian terpenting dalam hidup apalagi sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
“Kegiatan ini bermanfaat untuk saya. Selain menjadi pengetahuan kebersihan, juga mengantisipasi penyakit,” jelas Hujjah.
Menurut Hujjah yang duduk di bangku kelas 5 mengaku, telah membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan, juga ketika pulang berpergian.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 139 Sukasari, Ella Siti Komala menyampaikan, sekolahnya rutin menggelar senam cuci tangan. Kebiasaan tersebut menjadi bagian penting bagi murid ketika sebelum dan sudah makan khususnya.
“Ada kegiatan PHBS cuci tangan dan sebagainya. Kami pihak sekolah menanamkan pola tersebut, dengan menyediakan sabun dan air bersih yang selalu ada setiap saat. Kami gencar dalam kegiatan seperti ini untuk memberikan kebersihan dilingkungan sekolah yang nantinya bisa diterapkan di rumahnya masing-masing,” kata Ella.
Ia berharap, para siswa menerapkannya tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumahnya masing-masing.
“Harapannya pola hidup bersih di sekolah maupun di rumah itu menjadi kebutuhan mereka, sehingga menjadi kebiasaan baik, ini bisa disebut tematik pematik habit baik,” tandas Ella.
Uraian diatas dapat diambil hikmahnya yaitu kepekaan dan kepedulian terhadap keadaan merupakan langkah dasar dari solusi mengatasi permasalahan yang ada.
(Iwan Rohman 09)