Sedekah Diantara Bukti Cinta Pada Tuhan

Sedekah Diantara Bukti Cinta Pada Tuhan

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM – Kadang kecintaan manusia pada harta membuat manusia lupa kepada tuhannya. Maka dalam agama islam orang yang beriman diarahkan untuk bersedekah. Sebagai ajaran agar terhindar dari cinta harta.

Dalam isi hadist ke 23 dijelaskan Rasul shallallahu ‘alaiahi wa sallam bersabda :
وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ “ Sedekah adalah burhan (bukti) “ (H.R Muslim).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Baca Juga : Munaqasyah Artikel Ilmiah Ke 4 UIN Sunan Gunung Djati Bandung Dilaksanakan Oleh Fakultas Ushuluddin

Amal sedekah ini beda dengan amalan lain jika dilakukan diwaktu pagi. Karena malaikatlah yang langsung mendo’akan mereka yang bersedekah dan tidak. Di antara orang-orang yang mendapatkan do’a dari para Malaikat adalah orang-orang yang selalu berinfak di jalan kebaikan, dan di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah Hadist Riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Tidak satu hari pun di mana pada pagi harinya seorang hamba ada padanya melainkan dua Malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.’ Dan yang lainnya berkata: ‘Ya Allah, hancurkanlah (harta) orang yang kikir.’

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Maka kebiasaan istiqomah dalam bersedekah harus dijalankan setiap hari. Teknisnya bisa saja setiap pagi saat berangkat sholat subuh membawa uang kertas untuk dimasukan ke kotak amal di masjid. Amalan itu jika dijalankan selama 40 hari berturut-turut maka akan menjadi ahlak.

Dalam beramal sedekah ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jagalah diri kalian dari neraka meskipun hanya dengan sedekah dengan buah kurma. (HR. Bukhari dan Muslim).

Saat bersedekah ada larangan dan syarat agar sedekahnya diterima. Diantaranya menyembunyikan sedekah diupayakan jika besedekah dengan tangan kanan, maka tangan kiri harus tidak mengetahui. Maknanya sedekah lebih baik sembunyi-sembunyi. Kecuali sedekah yang sifatnya akbar seperti pembangunan masjid atau perbekalan jihad.

Selain itu sedekah tidak boleh menyakiti penerimanya dan sedekah tidak boleh diungkit-ungkit setelah terlaksana. Karena semua itu akan merusak pahala sedekah dan Alloh tidak akan menerimanya. Sebab dalam praktek sedekahnya terhalang diterima, terkotori karena ada niat selain mengharap ridho Alloh.
Namun disisi lain juga, sedekah bisa saja membahayakan manusia itu sendiri jika sedekahnya ada niat ri’ya atau ingin disebut diberi gelar manusia dermawan dibumi. Seperti dijelaskan Rasulullah SAW mengisahkan tiga orang Muslim dari kaum mujahid, orang berilmu dan dermawan di hadapan mahkamah Allah SWT kelak. Saat orang ke 3 ketiga pun dipanggil. Mereka merupakan seorang yang sangat dermawan. Sang dermawan dianugerahi Allah harta yang melimpah. Allah pun menanyakan tangung jawabnya atas nikmat itu, “Apa yang telah engkau perbuat dengan berbagai nikmatKu” firmanNya.

Sang dermawan menjawab, “Saya tidak pernah meninggalkan sedeqah dan infaq di jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau,” jawabnya.

Dia pun tak jauh beda dengan dua orang sebelumnya. “Kau berdusta,” firman Allah. “Kau melakukannya karena ingin disebut sebagai seorang dermawan

Penulis : Dwi Arifin

Editors Team
Daisy Floren