Sekda Burhanudin : Peran TPID Sangat Penting Menjaga Angka Inflasi di Kabupaten Bogor

Sekda Burhanudin : Peran TPID Sangat Penting Menjaga Angka Inflasi di Kabupaten Bogor

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menyelenggarakan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bogor tahun 2023, di Ole Suites Hotel dan Cottage, Babakan Madang. Kegiatan dalam rangka upaya mengendalikan inflasi, menciptakan stabilitas ekonomi, dan keterjangkauan harga di Kabupaten Bogor.

Mewakili Bupati Bogor, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin membuka kegiatan tersebut. Hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan serta Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan. Acara diikuti anggota TPID Kabupaten Bogor, para Camat dan jajaran Pemkab Bogor. Kegiatan membahas isu-isu penting dalam pengendalian inflasi dan masukan serta arahan dari narasumber Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat dan kabupaten peraih penghargaan TPID award tahun 2022.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Burhanudin menjelaskan, berdasarkan PMK No.101/PMK.010/2021, pemerintah telah menetapkan sasaran inflasi untuk tahun 2023 sebesar 3,0% dengan deviasi kurang lebih 1%. Pada bulan Oktober 2023 tingkat inflasi di Jawa Barat sebesar 0,13% secara bulanan dan 2,58% secara tahunan. Adapun untuk Kabupaten Bogor, dengan melihat Sister City IHK Kota Bogor, inflasi di bulan Oktober 2023 sebesar 3,01 % secara tahunan dan 0,12% secara bulanan.

“Meskipun angka-angka ini tidak signifikan melampaui target inflasi nasional namun kita perlu memperhatikan situasi dan kondisi agar angka inflasi dapat terjaga,” tandas Burhanudin.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Ia mengungkapkan, diperkirakan kenaikan harga pangan masih menjadi penyumbang utama inflasi di penghujung tahun 2023 dikarenakan kondisi cuaca ekstrim belakangan ini, membuat beberapa produk pertanian terutama hortikultura rentan rusak. Selanjutnya tekanan geopolitik global juga diprediksi masih memberikan dampak pada tekanan inflasi di tahun ini khususnya dengan harga energi dan disrupsi jalur perdagangan.

“Perlu sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholder untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah khususnya dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),” ungkap Burhanudin.

Dirinya berharap, pertemuan ini dapat berlangsung efektif, untuk mengantisipasi gejolak kenaikan harga serta kelangkaan kebutuhan bahan  pokok masyarakat khususnya menjelang natal  dan tahun baru.***

Editors Team
Daisy Floren