Kota Bogor-Fiersa Besari, merupakan seorang musisi dengan aliran musik folk asal Bandung yang sukses membuat banyak orang galau dengan lirik lagunya. Selain itu, ia juga menciptakan karya tulis berupa novel yang digandrungi semua kalangan. Terutama anak-anak muda.
Fiersa Besari digandrungi masyarakat karena kepandaiannya dalam merangkai kata bijak dan puitis. Sehingga menjadikannya seorang penulis berbagai judul buku, diantaranya, Garis Waktu, Konspirasi Alam Semesta, Catatan Juang, Arah Langkah, dan 11:11.
Dengan karya-karya tulisnya, Fiersa Besari sering mendapatkan pertanyaan dari para anak muda untuk menciptakan sebuah karya tulis. Menurutnya, tidak ada tips untuk menjadi menulis.
“Sebetulnya sih tidak ada tips untuk menjadi penulis, menurut saya yang disalah tafsirkan oleh anak muda adalah pertanyaan yang masuk ke saya itu bertanya cara menulis,” kata Fiersa kepada Jabaronlie.com diacara Tenpura 9, Minggu (24/12/2018).
Fiersa merasa, ia tahu cara menulis itu sejak Sekolah Dasar (SD), “yang patut kita pertanyakan yaitu berapa banyak buku yang telah kita baca. Kalau kita masih bertanya bagaimana cara menulis naskah, itu berarti kita masih banyak kurang membaca,” sambungnya.
“Karena makin sering kita membaca dan melihat situasi atau melihat kondisi sekitar itu pasti akan banyak yang ingin kita muntahkan dari otak kita. Jangan pernah menanyakan bagaimana cara menulis, tapi tanyakan bagaimana cara rajin membaca,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang mahasiswi yang menyukai karya tulisnya, yaitu Anita. Menurutnya karya-karya yang ia baca membuat hatinya luluh. “Karya-karyanya membuat kita berimajinasi, sangat menyentuh di hati. Buat kaum hawa luluh dengan kata-katanya, bikin susah move on dan meneteskan air mata,” ungkapnya dengan tersenyum kagum.
(Oly)
