Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia “Pembelajaran Menulis Kreatif Ala Finlandia Membuat Siswa Bahagia” Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pakuan.
JABARONLINE.COM - Finladia merupakan negara yang memiliki sistem Pendidikan terbaik di dunia. Terbukti bahwa Finlandia tidak menerapkan ujian standar yang biasa digunakan untuk menguji pemahaman mata pelajaran. Salah satu alasan kemajuan pendidikan di Finlandia karena implementasi program yang difokuskan pada hal-hal dasar.
Oleh karena itu, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pakuan membuat seminar dengan tema “Belajar Menulis Kreatif Ala Finlandia Membuat Siswa Bahagia” dalam rangka berbagi kepada khalayak tentang Pendidikan di Finlandia. Seminar ini diselenggarakan pada Rabu, 4 Oktober 2023 di Aula FKIP.
Acara seminar dibuka langsung oleh Dekan FKIP, yaitu Dr. Eka Suhardi, M.Si., dilanjutkan dengan pembacaan puisi dan musikalisasi puisi yang dibawakan langsung oleh mahasiswa PBS. Indonesia.
Pendidikan yang menyenangkan dan membahagiakan sudah diterapkan dalam sistem pendidikan di Finlandia. Rasa senang dan bahagia muncul apabila tidak ada tekanan yang dirasakan oleh siswa, mereka belajar sesuai dengan potensi dan porsinya masing-masing, hal ini juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Materi pertama disampaikan langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, yaitu Prof. Dr. Eri Sarimanah, M.Pd., ditemani Kaprodi PBS. Indonesia, Dr. Aam Nurjaman, M.Pd. sebagai moderator.
“Resep atau kunci untuk peserta didik bahagia, yaitu guru memberikan hak belajar pada peserta didik. Salah satunya memberikan kebebasan untuk bertanya, untuk eksplorasi hal-hal di sekitar mereka. Selain itu guru juga mempunyai peran penting untuk bisa memberikan semangat dan motivasi. Semangat juga merupakan kunci yang sangat penting bagi peserta didik.” ujar Prof. Dr. Eri
Pemateri inti dari seminar ini ialah Desiree Luhulima. Ia merupakan guru bahasa Indonesia di Finlandia. Pada penyampaian materinya, Naning Pranoto menemani Desiree sebagai moderator.
Desiree menyebutkan bahwa Finlandia merupakan negara yang multikultural, masyarakat di sana juga bercita-cita untuk menikmati apa yang ada sehingga hal tersebut memiliki pengaruh besar terhadap pola asuh anak-anak di Finlandia.
“Di Finladia, semua hal bisa dijadikan pembelajaran. Sekali pun itu hal-hal yang sederhana. Belajar tidak hanya hal akademis saja.” ujar Desiree.
“Berikan kesempatan bagi siswa untuk belajar, mencoba, mengerjakan, meneliti, bermain, bergerak, berpartisipasi, dan berekspresi. Hal penting yang juga harus diberikan adalah guru wajib menggunakan diksi yang positif dan suportif dalam aktivitas pembelajaran.” lanjut Desiree.