Seorang Wanita Hamil Menangis Histeris di RS Melania Bogor
BOGOR – Seorang wanita hamil bernama Yani (24) menangis histeris di Rumah Sakit (RS) Melania, Kota Bogor, Kamis (20/06) dini hari. Bukan karena melahirkan, ia mengaku ketakutan saat melakukan pemeriksaan dan sempat mendapat penolakan dari pihak rumah sakit.
Wanita tersebut diantar oleh suaminya, Audi saat mendatangi RS tersebut sekitar pukul 20.00 WIB. Saat dilakukan pemeriksaan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) wanita tersebut merasa panik dan ketakutan karena baru pertama kali hamil.
“Surat rujukannya mana? ,” kata Yani menirukan perkataan pihak rumah sakit.
Kemudian Yani membalas pertanyaan tersebut, bahwa ia tidak membawa surat rujukan dari puskesmas dan Yani mengaku hanya diarahkan untuk datang ke RS tersebut. Sekira pukul 23.00 WIB, Yani pun pulang karena merasa tidak nyaman karena perkataan dari pihak rumah sakit.
“Mau rawat inap ga? Saya cape ngobrol sama kamu, kamu mau nginep ga?,” ucap Yani menceritakan kembali ucapan pihak rumah sakit.
Sementara, Audi mengatakan karena cemas lihat isterinya keluar dari rumah sakit dirinya mencoba untuk menjemput Yani agar tidak terjadi apa-apa. Tetapi tidak berapa lama suaminya kembali tidak bersama Yani dan menghampiri IGD lalu diarahkan ke tempat kasir untuk menyelesaikan administrasi.
“Harganya Rp. 540ribu, mau berikut obat apa gimana? Kata kasir ditiru Audi.
Namun, ketika dia tidak memegang cukup uang untuk menyelesaikan administrasi, dia membicarakan kepada kasir dengan memberikan jaminan.
“Emang gabisa simpen jaminan dulu ya disini? Soalnya dompet dan handphone saya ada di isteri saya. Saya buru-buru kesini,” ungkapnya.
Tapi permitaan Audi kepada kasir tidak diindahkan dan ia pun diperintahkan untuk menunggu isterinya hingga kembali. Pihak keluarga pun datang dan tidak lama Yani pun kembali. Meminta agar pihak rumah sakit untuk menerima Yani untuk rawat inap. Namun, pihak rumah sakit menolak karena menurutnya Yani dianggap kabur dari rumah sakit dan tidak bisa melakukan rawat inap.
Hingga berita ini diturunkan, pihak rumah sakit belum bisa memberi konfirmasi.
(ON)