Serunya event 1st UICELE dan 2nd PELTIN Conference di UNPAK

Serunya event 1st UICELE dan 2nd PELTIN Conference di UNPAK

Smallest Font
Largest Font

Serunya event 1st UICELE dan 2nd PELTIN Conference di UNPAK.

Yuk, kita cari tahu!

Advertisement
Scroll To Continue with Content

 Universitas Pakuan menyelenggarakan event internasional pertama mereka atas kerjasama dengan PELTIN (Primary English Language Teachers in Indonesia) yang berjudul ‘1st UICELE (Unpak International Conference on English Language Education) and 2nd PELTIN Conference. Dengan Ketua Panitia Ibu Tina Priyantin M.Pd. serta tim Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP, acara tersebut diselenggarakan dengan sistem Hybrid yang diikuti oleh peserta yang terdiri dari dosen, guru, praktisi dan mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia dan 5 negara lain. Konferensi ini terdiri dari sesi keynote dan plenary dengan nara sumber yang ahli di bidang pendidikan Bahasa Inggris, dan sesi parallel yang diisi oleh presentasi dari beberapa peserta baik luring maupun daring. Acara ini terselenggara dengan didukung oleh sponsor yaitu RELO (Regional English Language Office) of US Embassy, Pearson Indonesia, CNL Books, PJELT, dan JETLi.

Di sana ada kegiatan apa aja?

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Pada kegiatan ini, tim FKIP Universitas Pakuan telah menyiapkan beberapa agenda menarik dan insightful, seperti:

  • Keynote session

Pada bagian ini, Dr. Itje Chodijah membawakan sebuah materi dengan tema ‘TEYL: What Matters Most?’ yang menyinggung karakteristik pada anak-anak dan bagaimana mereka memperoleh keterampilan dalam berbahasa—yang mana dikatakan bahwa lingkungan, orang-orang sekitar, serta repetition sangat mempengaruhi daya pengetahuan anak. Beliau mengatakan, “Children are like sponges. They are quick to make sense of the information they received and respond to it.  However, the adults are there to confirm those responses through gestures, expressions—give them simple feedback.”

  • Plenary sessions

Sesi ini diisi dengan pemaparan materi dari naras umber yang terdiri dari Prof. Pauline Jones (University of Wollongong, Australia), Dr. Alexius Chia (NTU Singapore), Kelly Metz-Matthews. Ph.D. ( English Language Specialist, RELO US EMbassy), Ika Lestari Damayanti, Ph.D (UPI), dan Dra. Atti Herawati, M.Pd. (Unpak). Materi-materi yang diberikan setiap pembicara pun saling berkaitan, yakni membahas tentang pendidikan dan bagaimana cara memanfaatkannya di ruang lingkup sekolah maupun di luar sekolah. Salah satu contoh dari materi yang diberikan berjudul ‘Leveraging Home Languages and Promoting Linguistics Inclusivity for Students Success’ oleh Kelly Mets-Matthews. Topik tersebut membahas bagaimana seorang murid atau language learner hanya dapat mempelajari bahasa baru saat sudah memahami bahasa ibunya sendiri. Selain itu, apabila murid tersebut kurang mahir berbahasa asing, maka akan lebih baik apabila guru dapat menggabungkan bahasa asing dengan ‘code-mixing’ atau ‘code-switching’.

  • Parallel sessions

Di bagian ini, peserta yang mendaftarkan diri sebagai presenter menampilkan hasil penelitiannya secara bergantian di ruangan yang sudah ditentukan. Selain mendapatkan ilmu dari penelitian-penelitian terbaru, kamu juga mendapatkan kesempatan untuk berkenalan dan membentuk jaringan baru bersama peserta lainnya.

 Gimana, seru, kan? Nantikan dan keseruan dari acara-acara FKIP Universitas Pakuan lainnya, ya!

  “Wonder is the feeling of a philosopher, and philosophy begins with wonder.” ( 13 /7/24)

—Socrates.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Hokage Author