Siapkah Akuntan Menghadapi Era Digital ?

Siapkah Akuntan Menghadapi Era Digital ?

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM – Akuntan adalah mereka yang telah menyelesaikan mata kuliah yang berhubungan dengan akuntansi dan berhasil menyelesaikan ujian sertifikasi yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Bidang keahlian dan tugas pekerjaan akuntan ini bisa sangat luas dan beragam.

Mereka dapat dipekerjakan baik di sektor publik maupun swasta. Pada sektor publik dapat bekerja di BUMN, lembaga negara, dan pemerintah. Sedangkan pada sektor swasta dapat bekerja pada departemen/bagian Akuntansi, Keuangan, Anggaran, Audit Internal, dan departemen lainnya.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Ilmu akuntansi berkembang pesat di era transformasi digital dan perlu terus beradaptasi. Keberhasilan sebagai akuntan di era digital bergantung pada kemampuan untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

Keputusannya adalah apakah kita akan menjadi bagian dalam transformasi tersebut atau berisiko tertinggal dan hilang seiring dengan berlanjutnya era digital. Dengan adanya pandemi, proses transformasi digital semakin cepat.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Hal ini disebabkan sejumlah perubahan yang terjadi, termasuk social distancing yang menyebabkan segala sesuatunya dilakukan secara digital. Istilah “double disruption” datang untuk menggambarkan perubahan yang signifikan ini. Siapkah Akuntan Menghadapi Era Digital?

Di era digital, akuntan harus mulai mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya baik di bidang akuntansi maupun teknologi informasi.

Seiring kemajuan teknologi, keterampilan akuntansi yang dibutuhkan saat ini akan berubah lebih cepat daripada 10 tahun yang lalu. Apa saja? Berikut ini penjelasan selengkapnya.

1 Computer Science and Data Science
Mengingat perkembangan teknologi yang mempengaruhi fungsi pekerjaan, akuntan harus menguasai keterampilan ilmu komputer.

Kemampuan ini mencakup topik yang berhubungan dengan komputer seperti robotik, intelligence system, computer vision, dan bio informatika. Akuntan harus memiliki dasar yang kuat dalam ilmu komputer serta pemahaman yang luas tentang data. Data terstruktur, semi terstruktur, dan tidak beraturan disajikan terlebih dahulu. Data science adalah istilah untuk keterampilan ini.

2 Technical Skill and Ethics
The Association of Chartered Certified Accountants (ACCA, 2016) menyebutkan bahwa Technical Skill and Ethics (TEQ) merupakan kemampuan paling vital yang harus dikuasai oleh akuntan profesional dalam menghadapi perkembangan akuntansi di masa depan yang penuh tantangan revolusi teknologi informasi.

Kompetensi pada TEQ membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan berperilaku (knowledge, skills, and behaviours/ KSB) sebagai faktor pendukung keberhasilan akuntan untuk dapat beradaptasi.

3 Digital Quotient
Digital Quotient (DQ), istilah yang digunakan untuk menggambarkan kecerdasan di era digital yang merupakan kumpulan kompetensi seseorang di ranah digital. Identitas Digital, Penggunaan Digital, Keamanan Digital, Kecerdasan Emosional Digital, Komunikasi Digital, Literasi Digital, dan Hak Digital adalah 8 komponen utama DQ menurut Digital Institute.

Dunia digital tidak lagi hanya milik mereka yang bekerja di sektor informasi dan teknologi, seperti yang terjadi di masa lalu. Seorang akuntan juga harus melek digital, karena jika tidak bisa, mereka sendiri yang akan merugi, misalnya terkait keamanan atau pencurian data.

4 Emotional Intelligence
Goleman (1995) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam memotivasi dirinya, bertahan dalam menghadapi kegagalan, mengontrol emosi, menunda kepuasan serta dalam mengatur suasana hati. Kecerdasan emosional merupakan komponen yang membuat akuntan menjadi pintar menggunakan emosi.

Penelitian yang dilakukan oleh Higgs (2002) yang mengatakan bahwa kecerdasan emosional merupakan syarat kunci kesuksesan dan keahlian seseorang. Lingkungan kerja menuntut akuntan dalam bertindak profesional dan bersikap etis dalam berperilaku. Tidak hanya kepintaran yang diperlukan dalam bersaing dalam dunia kerja saat ini, namun kecerdasan emosi juga penting dimiliki.

Meski kemajuan teknologi begitu pesat, peran akuntan tetap tak tergantikan. Teknologi akuntansi akan berfungsi dengan baik jika digunakan secara benar oleh akuntan. Dalam melaksanakan pekerjaan sebagai penyedia informasi keuangan, tentunya para akuntan perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi era digital dengan memperkaya kecakapan diri sebagai akuntan profesional.

Penulis:
Azarine Fawwaz
Ilhaamsyah Putra Cahyadi
Ratu Maharani

Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan Bogor.

Editors Team
Daisy Floren