Silaturahmi Pemuda Indonesia Berlangsung Alot

Silaturahmi Pemuda Indonesia Berlangsung Alot

Smallest Font
Largest Font

BOGOR,JABARONLINE.COM – Acara Silaturahmi Pemuda Indonesia yang digelar di Kota Hujan Bogor, telah menyepakati membentuk tim perumus untuk merumuskan sikap pemuda dalam menghadapi masalah bangsa dan negara kekinian menjelang pelantikan Presiden terpilih dan akhir jabatan pemerintahan 2014-2019.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Namun dari pantauan di lokasi acara, rapat tim perumus tersebut masih berlangsung alot dan berakhir deadlock, karena ada beberapa poin pembahasan dalam menentukan sikap menyikapi kondisi bangsa saat ini masih terjadi tarik ulur.

“Rapat tim perumus sempat alot dan deadlock, sehingga ditunda beberapa jam karena adanya perbedaan pandangan terkait beberapa isu terkait kondisi saat ini,” Ujar M. Rafik Perkasa Alamsyah, Koordinator Silaturahmi Pemuda Indonesia.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Menurut Rafik, beberapa bahasan di antaranya adalah mendukung diterbitkan Perpu KPK atau menolak, kerusuhan dan disintegrasi bangsa dan negara salah siapa apakah BIN, TNI atau Polri, komposisi dan kriteria kabinet kerja 2019-2024 menurut pemuda, pemilihan kepala daerah dipilih secara demokratis melalui DPRD atau rakyat, dan penyerahan sikap pemuda atau rekomendasi pemuda kepada Presiden melalui aksi demonstrasi besar-besaran atau melalui audiensi silaturahmi.

“Banyak hal yang membuat alot dan deadlock karena semuanya membutuhkan pemikiran yang objektif menurut versi Pemuda,” Ujar Rafik lagi.

Dalam musyawarah yang dipimpin oleh pimpinan sidang Dian Assafri yang juga Sekretaris Jenderal Gema Kosgoro sudah seharusnya tidak terjadi lagi deadlock.

“Karena sebenarnya pemuda sudah satu suara, hanya saja masih terdapat beberapa poin kesepakatan yang masih belum final. Padahal, sudah jelas tujuan kita disini adalah untuk menyatukan pemuda. Jadi, tolong hindarkan segala kepentingan politik. Karena yang paling penting sekarang adalah penyatuan pemuda,” Ujar Dian Assafri dari lokasi kegiatan, Rabu (9/10/19).

Hadir dalam tim perumus diantaranya HM Untung Kurniadi dan Dian Assafri (Gema Kosgoro), Rahmat HS (Pemuda Betawi), Said Aldi Alaydrus (BKPRMI), Noman Silitonga (GMKB), M.Rafik Perkasa Alamsyah (IPPMI), Budi Heryanto (IPPI), Ali Akbar (Patriot Bela Bangsa), Samtidar Tomagola (Garuda Mas), Aminullah Siagian (Himmah), Maryam Sahar (Angkatan Putri Alwashliyah), Ardi Susanto (Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia), Bintang Wahyu S (SEMMI), Masri Ikoni dan Nanang Kosim (GPII), Azanil Kelana (Pemuda Bulan Bintang), Medi Sumedi (Mapancas), Kristan (Generasi Muda Konghuchu), Harry Naldi (Muslim Life Community), Hadi Susanto (AMMDI), Gusti Rahmat (Pemuda Sahabat Rakyat), Indra Lesmana (Pemuda LIRA), Bernard Namang (GMPPK), Andesty Husein (GMP), Abdul Rachman Sappara (Fortanas), Johnson (Fokusmaker), Chandra Halim (Perisai), Achiyanur dan Ardiansyah Saragih ( GM Al-Ittihadiyah), Rusdi Ali Hanafiah (Gema 165), dan Mascot Siregar (Pemuda Gereja).

Redaksi – 004

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author