SMAN 1 Cariu Bogor Siapkan Program Unggulan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional
BOGOR | JABARONLINE.COM – Sejak ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi, SMAN 1 Cariu terus lakukan upaya perbaikan terhadap lingkungan sekolah. Salahsatu upaya yang dilakukan adalah menanam tanaman sayuran dengan sistem pola tanam Hidroponik pemanfaatan barang bekas.
Selain Menanam tanaman Hidroponik, pihak sekolah juga pada periode selanjutnya merencanakan penanaman sayuran yang memiliki harga jual tingi di pasaran yaitu brokoli.
Berbagai kegiatan telah dilaksanakan mulai dari Gercilis (Gerakan Cinta Lingkungan Sekolah) bersama guru dan siswa, juga penataan dan pembaharuan lingkungan sebagai perbaikan, Selasa (4/5/21).
Baca Juga : Peran Satgas Tingkat Kecamatan Sangat Penting Sukseskan Kebijakan Larangan Mudik
AdvertisementKonten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.Scroll To Continue with Content
Sekedar informasi SMAN 1 Cariu masuk dalam kategori pertama Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi.
Erion selaku ketua Bidang Lingkungan dan Penataan Sekolah mengatakan, bahwa pengolahan sampah organik dan organik selanjutnya akan dipilah dan diolah. Untuk sampah organik diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik akan diolah sesuai jenisnya.
“Selanjutnya program pengolahan sampah organik akan diolah untuk bahan baku makanan Magot,” terangnya.
“Alhamdullillah hari ini kita bisa panen pakcoy, dan hasilnya bisa dibagikan untuk guru yang ada di sekolah,” pungkasnya.
“Langkah strategis yang sekolah akan lakukan yaitu melakukan audiensi dengan pihak provinsi untuk melakukan kajian terkait sekolah Adiwiyata di SMAN 1 Cariu,” ujar Drs. Pandi Kepala SMAN 1 Cariu.
“Kita juga akan mengundang beberapa sekolah mulai tingkat Dasar (SD) maupun tingkat menengah (SMP), baik negeri dan swasta untuk meramaikan. Tentunya untuk memompa semangat kita, di dalam melanjutkan napak tilas menuju sekolah adiwiyata tingkat nasional,” lanjutnya.
“Mulai dari sekarang kita tata, mulai dari yang kurang baik menjadi baik. Sehingga kita dapat melahirkan perubahan bagi guru dan siswa,” terangnya.
Pandi juga berharap, agar kedepannya di sekolah tidak ada lagi sampah dan guru yang merokok di dalam civitas akademik, sehingga budaya adiwiyata terlihat tumbuh dan berkembang di sekolah, pungkasnya.
Reporter : Atx