SMAN 1 Cariu Ditetapkan Sebagai Sekolah Adiwiyata

SMAN 1 Cariu Ditetapkan Sebagai Sekolah Adiwiyata

Smallest Font
Largest Font

BOGOR, JABARONLINE- Dalam rangka meningkatkan peranan sekolah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup guna menunjang pembangunan berkelanjutan di wilayah Kabupaten Bogor, SMAN 1 Cariu ditetapkan Sekolah Adiwiyata, Sabtu (12/10/19).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Berdasarkan Keputusan Bupati Bogor No.660.1/389/KPTS/per UU 2019 tentang penetapan Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Bogor tahun 2019, ada 26 sekolah ditetapkan sebagai sekolah adiwiyata dan 3 sekolah sebagai rintisan adiwiyata.

Peran serta sekolah terhadap lingkungan sangat berdampak terutama terhadap siswa dengan peranan dan contoh yang diberikan guru terhadap siswa, agar lingkungan bersih dan sehat akan terus dibawa siswa sampai lulus dari sekolah serta dapat diamalkan dalam lingkungan masyarakat.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Gercilis (Gerakan Cinta Lingkungan Sekolah) SMA Negeri 1 Cariu merupakan gerakan sekolah Adiwiyata yang menitik beratkan terhadap siswa agar dapat berperan serta dalam kegiatan lingkungan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pendidikan lingkungan yang diberikian pihak sekolah terhadap siswa akan berdampak positif, manakala siswa menerapkannya dalam kehidupannya.

”Agar dapat mengembangkan lingkungan sekolah terutama menjadikan sekolah ramah lingkungan, dengan tujuan agar masyaratakat sekolah dapat berinovasi terhadap lingkungan yang sudah tidak bersahabat mulai dari kondisi cuaca yang ekstrim serta pemanasan global,” Ujar Kepala SMA Negeri 1 Cariu, Jajang Hidayat.

“Pada program adiwiyata Sekolah, siswa saya ajak ber inovasi dan berkolaborasi dalam berbagai hal terutama dalam bidang bercocok tanam, juga saya berikan pemahaman tentang dunia pertanian. Hari ini saya ajak siswa dari Osisi, Pramuka dan Silat untuk belajar bercocok tanam dan pembibitan kangkung darat sebagai pembelajaran bagi mereka agar nantinya bisa diterapkan di rumahnya masing-masing,”

“Agar masyarakat sekolah peka terhadap sampah, terutama sampah palstik dan memanfaatkan sampah-sampah sisa menjadikan bahan produktif dan dapat memanfaatkannya kedepannya membuat hidroponik nantinya dapat menjadi home indrusi scoolling dan memberikan penghasilan bagi warga sekolah” Harap Jajang.

Titin selaku ketua pelaksana Gercilis SMA Negeri 1 Cariu menuturkan kegiatan ini dilaksanakan agar semua warga sekolah lebih peduli terhadap kebersihan dan menjadikan sebuah kebiasaan bukan dipaksaakan serta melakukannya tanpa paksaan.

Atik koswara – 010

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author