SMAN 1 Dayeuhkolot Terapkan Pendidikan Karakter Jarak Jauh Hingga Soal HOTS
KAB. BANDUNG | JABARONLINE.COM – Pendidikan di masa pandemi di tingkat Sekolah Menengah Atas tetap diupayakan optimal. Melalui berbagai cara sekolah memberikan layanan pendidikan agar kurikulum dan tujuan pendidikan tercapai. Diantaranya SMAN 1 Dayeuhkolot.
Kepala SMAN 1 Dayeuhkolot Dra. Reny Damayanti M.Pd, saat ditemui media menjelaskan, pada dasarnya sekolah berupaya terus melaksanakan pendidikan. Melalui cara Belajar Dari Rumah (BDR) saat pandemi. Awalnya kita mengelompokkan siswa dari kepemilikan perangkat belajarnya. Lalau muncullah katagori siswa memiliki HP sebagai alat untuk belajar, siswa yang memiliki HP, namun tidak memiliki kouta internet ataupun tidak memiliki HP dan kota.
Baca Juga :
Jabar Akan Usulkan Vaksinasi COVID-19 dari Rumah ke Rumah
“Dari data itu pihak sekolah berupaya bermusyawarah dengan guru untuk membantu mereka dengan Home Visite, kunjungan guru ke rumah muridnya untuk memaksimalkan proses pembelajaran siswa tersebut. Selain itu juga pihak sekolah memberikan alternatif media pembelajaran berupa video yang bisa diakses siswa dalam waktu yang fleksibel,” Jelasnya diruang kerjanya (26/1/2021).
“Untuk memaksimalkan kualitas guru, pihak sekolah bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Indonesia. Mereka (guru) mendapatkan bimbingan secara khusus dari dosen Bahasa, Sosial, IPA/Sains dan lainnya. Pelaksanaan pendidikan karakter juga tidak lupa tetap diterapkan. Seperti mereka tetap mengaji rutin bagi yang beragama Islam, lalu mereka membuat laporan saat bersama dengan keluarga. Karena dengan kehadiran orangtua dapat membantu para guru memberikan bimbingan lebih kepada anaknya untuk proses pendidikannya,” jelasnya.
Reny menyimpulkan saat para guru memiliki keterbatasan jarak untuk membimbing siswa didiknya, namun dengan adanya kabar sebelumnya akan ada agenda wacana pembelajaran tatap muka, tapi pihak sekolah untuk saat ini belum bisa melaksanakan tatap muka. Karena sangat panjang proses persyaratannya, jadi walaupun siswa ataupun guru saling rindu untuk belajar tatap muka, mereka berupaya untuk bertemu melalui online. Sebab kesehatan para guru dan murid yang lebih penting saat ini. Jadi untuk bisa melaksanakan tatap muka itu prosesnya panjang, mulai dari kesehatan gurunya, anak didiknya, hingga perizinan dari tim Satgas covid 19.
“Dalam proses pembelajaran yang berlangsung, juga siswa tetap diarahkan jujur melaksanakan tugas belajar dan mengerjakan tugas-tugasnya. Kita melihat kejujuran siswa itu diantaranya bisa saja dari segi sikapnya, lalu disesuaikan dengan tugas-tugas yang dikumpulkannya. Pihak sekolah juga menghadirkan pembelajaran dengan tema Higher Order Thinking Skills atau HOTS. Pembelajaran dari jenis soal yang dalam pengerjaanya memerlukan kemampuan analisis yang tinggi. Sehingga siswa bisa lebih maksimal dalam menerima materi dengan cara ini. Intinya sekolah sangat berupaya untuk meluluskan siswanya dari setiap tahun angkatan semakin baik. Walaupun di masa pandemi,” terangnya.
Menurut Reny pada masa pandemi ada beberapa siswa yang aktif mengikuti perlombaan, diantaranya ada yang lolos sebagai duta bahasa. Siswa tersebut dikenal gurunya memiliki keterampilan menulis yang tinggi. Jadi pihak sekolah sangat mendukung siswa untuk mengikuti lomba walaupun kadang memerlukan biaya yang tak sedikit jumlahnya.
Reporter : Dwi Arifin
Editor : Atx