SMKN 1 Tasikmalaya Miliki Kurikulum Otonom Sekolah Terbaik Se Indonesia

SMKN 1 Tasikmalaya Miliki Kurikulum Otonom Sekolah Terbaik Se Indonesia

Smallest Font
Largest Font

TASIKMALAYA | JABARONLINE.COM – SMKN 1 Tasikmalaya terpilih sebagai sekolah yang memiliki kurikulum otonomi terbaik nasional, penilaian itu menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI dari total 470 sekolah se- Indonesia yang mengikuti program tersebut.

Kepala SMKN 1 Tasikmalaya, Dr. H. Wawan S.Pd, M.M menyampaikan tahun ini pihak sekolah diundang untuk mengikuti acara dari Kemendikbud di Bali. Dari proses kegiatan dan penilaian oleh tim Kemendikbud diputuskan SMKN 1 Tasikmalaya ini sebagai perumus kurikulum otonom terbaik, ungkapnya saat ditemui wartawan media cetak dan online di ruang kerjanya (29-11-2021)

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Kurikulum itu dibentuk oleh kepala sekolah bersama pihak guru dan menghasilkan karya usaha dari keahlian siswa yang dibimbing oleh guru. Diantaranya di sekolah ini memiliki busines center berbentuk mini market yang dikelola Badan Layanan Umum Daerah sekolah. Selain itu proses praktek pendidikan disini dipadukan dengan konsep dunia industri. Siswa diarahkan terbiasa bersikap dengan standar oprasional prosedur perusahaan. Khusus yang jurusan perhotelan dilatih untuk terbiasa menjadi resepsionis, penyedia logistik hingga menejmen tamu sekolah sebagai upaya menerapkan ilmu yang diajarkan di kelas.

Dr. H. Wawan S.Pd., M.M., juga memaparkan sedangkan siswa yang masuk kelas industri mereka belajarnya jarang di sekolah, tapi dominannya di industri yang kerjasama dengan sekolah.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Alhamdulillah saat ini sekolah memiliki 13 kompetensi keahlian, lalu semuanya di masukkan dalam rencana kerja anggaran sekolah yang rutin disusun tahunan untuk menjadi program pengembangan Badan Layanan Umum Daerah.

Sebelumnya pada bulan Januari sekolah ini ditunjuk sebagai SMK pusat keunggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diberi kewenangan untuk membuat kurikulum otonom. Sebelum perumusan kurikulum panitia menganalisa tentang potensi transaksi keuangan yang terus meningkat di wilayah Kota Tasikmalaya dan akses transportasi yang terus meluas.

Kalau dilihat ke belakang sejarah kurikulum tadi terbentuk. Awalnya ada seleksi bersama 470 SMK se-indonesia, hasil penilaiannya SMK ini terbukti memiliki kurikulum yang sesuai berbasis industri yang mampu memadukan potensi adaptif kognitif normatif dalam pembelajaran yang bekerjasama dengan dunia industri.

Jadi jangan kaget kalau siswa sekolah di sini banyak yang berada di perusahaan yang bekerjasama dengan kami di jam-jam sekolah. Mereka adalah siswa yang masuk ke dalam program jurusan keahlian yang kerjasama dengan industri. Intinya dari program kolaborasi itu sekolah berperan lebih fokus memberikan soft skill, sikap tanggung jawab, disiplin, berani berpendapat, kolaborasi serta mampu menghargai orang lain.

Menurutnya dalam kesehariannya khusus yang jurusan perhotelan ataupun pemasaran, mereka dapat praktek langsung di sekolah di lingkungan mini market yang didirikan di lingkungan sekolah atau mereka dilatih untuk terbiasa menerima tamu menyiapkan logistik. Seolah-olah mereka berada di hotel dan sebagai karyawan hotel dari program kerja yang dibangun ini selaras dengan gerakan membangun sekolah yang nyaman, menyenangkan dan aman untuk proses pendidikan yang ditempuh oleh siswa.

Selain fokus mendidik siswanya, pihak sekolah juga fokus memberikan bimbingan kepada guru baik yang sifatnya normatif atau adaptif, semuanya terintegrasi berdasarkan kurikulum yang dikerjasamakan dengan industri.

Perlu dicatat bahwa dari total 470 sekolah dan 19 lolos untuk menghadirkan kurikulum otonom sekolah. SMKN 1 Tasikmalaya ini paling terbaik nomor 1 nasional.

Sedangkan untuk menghadirkan digitalisasi data siswa, sekolah sudah bekerjasama dengan Bank BTN menghadirkan kartu siswa yang dapat difungsikan untuk data induk siswa, sebagai alat transaksi siswa dan hal yang lain yang akan mempermudah kegiatan belajar siswa di sekolah.

Selain itu juga kita bekerjasama dengan LPK dan LPP yang memiliki standar luar negeri untuk melatih siswa dapat bersaing di luar negeri. Mereka dapat belajar bahasa Inggris, Jepang, Jerman, Prancis dan Korea sebagai modal komunikasi nanti di luar negeri.

Sedangkan untuk membangun infrastruktur religi seperti masjid, pihak sekolah saat ini sedang mengajak bersama para orangtua siswa dan siswa untuk serta ikut mendukung pembangunan masjid. Hasilnya kurang lebih 1,7 juta terkumpul setiap hari. (Dwi A)

Editors Team
Daisy Floren