Soal Rapid Test, GMNI : Pemkab Garut Tidak Serius Dalam Penanganan Covid-19
Jabaronline.com | Garut – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) Garut Menyikapi Hasil rapid test ASN & Wartawan langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melakukan rapid test hanya buang-buang anggaran dan bikin panik warga, seperti diketahui hasil rapid test terdapat 6 ASN dan 1 Wartawan yang reaktif, namun ketika test ulang kembali hasilnya normal. Rabu (13/5/2020).
Terkait banyak nya polemik di dinas kesehatan dimulai dari pengadaan 1jt masker yang sampai hari ini tidak jelas, lalu saat ini rapid test yang tidak akurat.
Menurut Yusuf Abdullah Ketua Bidang Politik GMNI Garut, hasil rapid tes ASN & Wartawan tidak jelas ini sungguh membuat panik seluruh warga garut, disaat seluruh warga harus menerapkan disiplin PSBB.
“Dalam melakukan rapid test pun seluruh ASN tidak melakukan Pysical Distancing (Jaga Jarak) ini sangat di sayangkan sekali, harusnya dibarengi dengan disiplin jaga jarak juga terhadap ASN, jangan hanya membatasi masyarakat umum saja,” ucapnya.
Lanjut yusuf pengadaan anggaran rapid test yang sangat besar, namun hasilnya yang tidak efektif, hanya buang buang anggaran saja, terlepas itu rapid test nya mau dari china, ataupun negara lain, pastinya ini berdampak pada penanganan covid-19 di kabupaten garut, padahal masih banyak warga yang membutuhkan sembako, pemkab garut terutama Dinkes juga jangan asal memvonis karena ini menyangkut urusan nyawa manusia.
“Kita tegaskan sekali lagi Pemda harus serius & bertanggungjawab dalam penanganan covid-19 ini, sehingga harus memberikan ketenangan kepada seluruh masyarakat Garut,” katanya.
sumber : https://www.koransinarpagijuara.com/