Staf Khusus Presiden RI – Angkie Yudistia Bagikan Pengalaman Masa Kecil Dididik Secara Disiplin Oleh Sang Ibu

Staf Khusus Presiden RI – Angkie Yudistia Bagikan Pengalaman Masa Kecil Dididik Secara Disiplin Oleh Sang Ibu

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM – Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia hadir dalam acara penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan anak-anak penyandang disabilitas.

Acara digelar dalam rangka HUT ke- 78 RI. Acara yang bertajuk “Pemenuhan Hak Anak Penyandang Disabilitas'” tersebut juga menghadirkan banyak tokoh, seperti Ibu Menteri ATR/ BPN, sekaligus Pembina Ikawati dan Dharma Wanita persatuan kementerian ATR/ BPN, Nanny Hadi Tjahjanto, Ketua Umum Ikawati Ikawati ATR/ BPN Dian Suyus, Ketua Umum Wanita Persahi Santi Diansari Hargianto, Ketua Hukum dan HAM wanita persahi Jean T. Peogoeh, Sekretaris Menteri PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu, Pembina DWP Kementerian Kelautan dan Perikanan Rini Handayani, serta Asisten Deputi Administrasi dan Kesra Walikota Jakarya Pusat M Reza Pahlevi.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Sebagai penyandang Tunarungu, Angkie membagikan pengalamannya sejak kecil hingga bisa mencapai kesuksesan sampai saat ini.

Angkie memotivasi anak-anak penyandang disabilitas yang hadir untuk konsisten dalam berkegiatan sejak kecil dan berlaku disiplin sesuai didikan dari orangtua.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

“Aku dididik sama mamaku untuk disiplin. Menunaikan ibadah, membantu orang tua, belajar, bermain dengan porsi yang cukup dan sesuai,” kata Angkie, dihadapan anak-anak dan orangtua disabilitas yang hadir, di kawasan Thamrin 10, Jakarta Pusat, Sabtu (26/08/2023).

Tak hanya membagikan pengalamannya, Angkie juga berdialog langsung dengan anak- anak disabilitas yang hadir. Saat ditanyakan perihal cita-cita, anak-anak tersebut dengan antusias menyampaikan keinginan mereka kepada Angkie.

Beberapa anak menyampaikan cita-citanya ingin menjadi seorang guru. Tidak hanya profesi guru, profesi dokter juga diinginkan beberapa anak yang menyampaikan keinginannya pada saat sesi dialog.

“Hebat ya,ada yang ingin menjadi guru, dokter, dan pelukis. Dan tadi juga ada yang ingin menjadi guru ngaji dan jadi Presiden. Kita doakan juga aminkan ya,” ucap Angkie.

Dirinya juga mengingatkan agar anak-anak disabilitas jangan sampai patah semangat. Angkie meyakini, bahwa cita-cita bisa tercapai jika seseorang mau berusaha untuk menggapainya.

“Tugas adik- adik saat ini adalah belajar. Tugas kami orang dewasa, memastikan kalian bisa mencapai cita-cita kalian.
Karena kita ini hebat, istimewa, dan tangguh,” ujar Angkie.

“Adik-adik jangan malu, kita tidak boleh malu. Kalau sedih nggak apa-apa. Kalau masih sedih nggak apa-apa. Bisa cerita ke orang tua dan guru, jangan dipendam sendiri,” lanjut dia.

Ia mengaku bangga melihat anak-anak disabilitas yang hadir memiliki semangat dan cita-cita yang tinggi. Angkie juga mengingatkan, selain berusaha, manusia harus hidup dengan menyebarkan kebaikan.***

Editors Team
Daisy Floren