E-Katalog Jabaronline
Suasana Reses DPRD Dapil Lima Dikritik Warga Tuntut Isu-isu Strategis di Kecamatan Nanggung 

Suasana Reses DPRD Dapil Lima Dikritik Warga Tuntut Isu-isu Strategis di Kecamatan Nanggung 

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM - Suasana reses di Aula Gedung Serbaguna Kecamatan Nanggung pada reses DPRD Kabupaten Bogor Daerah Pemilihan (Dapil) V masa sidang II tahun 2024-2025 menjadi ajang penyampaian aspirasi yang penuh semangat. Warga dari berbagai lapisan masyarakat hadir untuk menyuarakan harapan, kritik, dan tuntutan mereka kepada para wakil rakyat.

Salah satu suara yang mencuat dalam pertemuan ini adalah dari Ketua Karang Taruna Kecamatan Nanggung, yang akrab disapa Kang Tole. Ia menyoroti persoalan infrastruktur yang selama ini menjadi keluhan utama masyarakat, khususnya kondisi jalan di wilayah Malasari yang masih jauh dari layak.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Kita tidak bisa mengabaikan Malasari, karena ini adalah bagian dari sejarah Kabupaten Bogor. Tetapi yang terjadi saat ini sungguh ironis, akses jalan ke daerah tersebut masih sangat memprihatinkan. Jika Bupati pertama Raden Ipik Gandha melihat kondisi ini, mungkin beliau akan menangis darah,” tegas Kang Tole.

Menurutnya, perbaikan infrastruktur di Kecamatan Nanggung tidak boleh dipandang sebagai kepentingan politik semata. “Ini bukan soal siapa yang memilih siapa di pemilu, ini soal kepentingan seluruh masyarakat Nanggung. Jangan hanya janji, tapi realisasikan pembangunan yang berkualitas,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengkritisi para kontraktor yang kerap mengerjakan proyek pembangunan jalan dengan kualitas yang diragukan. “Jangan sampai proyek-proyek jalan di Nanggung ini dikerjakan asal jadi. Kami butuh fasilitas yang layak, baik dari segi kualitas maupun kuantitas,” imbuhnya.

Pernyataan ini mendapat dukungan dari warga yang hadir, yang berharap para anggota DPRD benar-benar mengawal anggaran pembangunan agar tidak hanya sekadar formalitas tanpa dampak nyata.

Reses ini menjadi bukti bahwa warga Kecamatan Nanggung tidak tinggal diam dalam mengawasi kinerja pemerintah. Mereka menuntut perubahan yang nyata, bukan sekadar janji-janji yang selalu berulang setiap tahun. Kini, bola ada di tangan DPRD Kabupaten Bogor—akankah tuntutan ini direspons dengan tindakan nyata?

Pertama, terkait dengan isu-isu yang tadi disampaikan, berkaitan dengan Malasari dan sebagainya.

Selama masih ada Kabupaten Bogor, Malasari tidak bisa dihilangkan, karena Malasari adalah salah satu sejarah perkembangan Kabupaten Bogor.

Tetapi, ini buka hanya persoalan orang-orang Malasari saja, tapi ini adalah kebanggaan Kecamatan Nanggung.

"Dan kami yakin, Bupati Pertama Raden Ipik Gandha Mana masih ada makanan nangisnya akan menangis darah melihat akses jalan yang ketika mahu ke Pendosa jalannya masih seperti itu," katanya Kang Tole.

Sehingga, ketika berbicara kepentingan masyarakat Kecamatan Nanggung ini bukan berbicara tentang konstituen siapa yang memilih bapak.

Ini berbicara tentang masyarakat Kecamatan Nanggung, sehingga penting sekali sahabat berharap bukan hanya kepada partai a, b, atau c.

"Bapak-bapak dan ibu-ibu yang semuanya ada di sini, coba bangun jalannya," bebernya. 

Di sisi lain, pria yang akrab disapa Kang Tole mengkritisi para kontraktor pembangunan jalan.

Jangan sampai, pengusaha-pengusaha kontraktor yang masuk ke Kecamatan Nanggung ini tidak asal jadi pembangunannya.

"Karena kita ini butuh pasilitas yang layak secara kualitas dan kuantitas," tukasnya.***

Editors Team
Daisy Floren
ads