Syubbaanul Uluum Berdakwah Melalui Rihlah Ilmiah Di Cipanganten

Syubbaanul Uluum Berdakwah Melalui Rihlah Ilmiah Di Cipanganten

Smallest Font
Largest Font
Kordinator Lapangan Sopyan As-suja’i mengatur pemberangkatan dari Gading Soreang menuju Cipanganten Rancabali

Jabar Online (Kabupaten Bandung)-, Syubbaanul Uluum mengadakan Rihlah Ilmiah dalam rangka meningkatkan keimanan, keislaman dan amal menuju ketakwaan. Acara berlangsung di Cipanganten desa Patenggang Rancabali pada 29-30 Desember 2018. Dan diisi oleh berbagai kegiatan diantaranya menginap di rumah warga dengan tujuan silahturahmi hingga dakwah, kunjungan ke tempat wisata kawah Rengganis, dan dakwah takblig akbar di Masjid Al-Barokah dan berbagai kepada warga dan anak-anak.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dalam sambutannya ketua DKM Al-Barokah, Ustadz Usep Sopian menyampaikan puji dan syukur terhadap karunia Alloh yang hadir melalui silahturahmi sesama muslim. Kedatangan santri Syubbaanul Uluum merupakan karunia kasih sayang Alloh. Kunjungan ke Cipanganten ini diharapkan dapat saling meningkatkan iman yang sifatnya naik turun. Dengan siraman qolbu melalui takblig akbar yang akan berlangsung. Semoga menambah iman dan takwa. Mari kita sambut para tamu ini sebaik-baiknya sesuai ajaran islam.

Selanjutnya hadir sebagai narasumber takblig akbar Ustadz Fauzi M.Pd yang menyampaikan tentang ilmu untuk Istiqomah. Pada dasarnya makna Istiqomah ialah berdiam diri dalam kebaikan. Ada sebuah kisah tentang istiqomah.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content
Dari Abu ‘Amr, dan ada yang mengatakan dari Abu ‘Amrah Sufyân bin ‘Abdillâh ats-Tsaqafi Radhiyallahu anhu, yang berkata : “Aku berkata, ‘Ya Rasulullah! Katakanlah kepadaku dalam Islam sebuah perkataan yang tidak aku tanyakan kepada orang selain engkau.’ Beliau menjawab, ‘Katakanlah, ‘Aku beriman kepada Allah Azza wa Jalla,’ kemudian istiqâmahlah.

Selanjutnya penjelasan tentang istiqomah juga ada dalam Firman Alloh :
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Rabb kami adalah Allah,” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” [Fushshilat/41:30]
Dan Da’i ke 2 Ustadz Toni, menjelaskan tentang pentingnya istiqomah untuk memakmurkan masjid. Setiap pertemuan di Masjid selalu menjadi jalan untuk menambah kebaikan. Diantaranya dengan membaca dan memahami ayat-ayat Alloh, hal ini akan meningkatkan iman dan ketenangan dalam hati.
Berdasarkan riwayat dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda: “Apabila suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) sambil membaca Al-Qur’an dan saling bertadarus bersama-sama, niscaya akan turun ketenangan atas mereka, rahmat Allah akan meliputi mereka, para malaikat akan melindungi mereka dan Allah menyebut mereka kepada makhluk-makhluk yang ada di sisi-Nya” [Hadits Riwayat Muslim]
Dengan ketenangan hati dan sikap yang berdasarkan ayat-ayat Alloh yang dipahami di Masjid akan menjadi modal untuk membangun keluarga sakinah. Maka perlu menumbuhkan istiqomah dalam hati, karena tidak akan istiqomah seseorang kalau hatinya tidak istiqomah. Orang yang dimudahkan untuk mengikuti pengajian atau sholat di masjid dan mensedekahkan hartanya merupakan diantara orang yang istiqomah.
Peserta Rihlah Ilmiah mendaki gunung perjalanan ke Kawah Rengganis
Dan dalam acara renungan evaluasi penutupan Rihlah Ilmiah diisi langsung oleh Ustad Ruslan Gunawan hafidzahullahpimpinan Syubbaanul Uluum. Ustadz Ruslan mengajak santri jam’ah masjid agar memakmurkan masjid. Karena dengannya kita akan memperoleh naungan perlindungan dari Alloh di hari kiamat.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”

Dengan kegiatan Rihlah Ilmiah ini, kita diharapkan mampu mempraktekan ilmu yang ada untuk didakwahkan di masyarakat. Coba renungkan kelak kita dialam kubur akan ditanya tentang siapa tuhanmu, siapa nabimu dan apa pedoman atau kitabmu. Lalu kita akan berdiri dihadapan Alloh, seorang diri di hari kiamat dan dihisab tentang kehidupan kita.
Merupakan karunia yang besar dari Alloh, saat kita di dunia ini dipertemukan dan disatukan dengan orang berilmu, orang yang sholeh yang menjadi perantara kita mengenal dan patuh kepada Alloh, Rosulnya hingga Al-qur’an dan As-sunahnya. Semoga dengan pertemuan ini kita dapat dipertemukan dan dipersatukan kembali di Surga.
Acara Rihlah Ilmiah ditutup dengan pembagian buku dan uang saku oleh Hasan Sadiqin S.Pd dan Dwi Arifin S.Pd
(Reporter Bandung: Dwi Arifin Satrio S.Pd)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author