Tahun Ajaran Baru, Orang Tua Harus Kenali Tipe Guru
BOGOR | JABARONLINE.COM – Tahun ajaran baru 2022/2023 akan dimulai pekan depan, yakni tanggai 18 Juli 2022. Bagi orang tua yang mempercayakan anaknya untuk dididik di sekolah sangat berharap anak-anaknya menjadi orang yang memiliki kompetensi tinggi di masa depan.
Keterbatasan kemampuan orang tua untuk mendidik anak-anaknya mendorong orang tua menitipkan anak-anaknya dididik di sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
Alih-alih mendapat pendidikan yang baik dan lulus dengan kualitas akhlak dan kecerdasan meningkat, beberapa orang tua harus kecewa mendapati anak-anaknya menjadi buruk perilakunya dibanding sebelumnya.
Memang faktor lingkungan dan teman bergaul sangat mendominasi perilaku siapapun termasuk anak sekolah, tapi pengaruh tipe guru dalam mendidik tidak bisa diabaikan.
Tentang guru yang mengajar di sekolah atau di lembaga pendidikan lainnya, William Arthur Ward seorang penulis dari Amerika Serikat yang hidup tahun 1921-1994, menyampaikan empat tipe guru, yakni :
- The mediocre teacher tells, Guru biasa adalah guru yang mengajar.
- The good teacher explains, Guru yang baik adalah guru yang menjelaskan.
- The superior teacher demonstrate, Guru yang unggul adalah guru yang mendemonstrasikan.
- The Great teacher inspires, Guru yang hebat (agung) guru yang menginspirasi.
Guru dengan tipe ke-1 dan ke-2 merupakan guru yang tidak lagi diperlukan saat ini karena tidak akan menghasilkan peserta didik yang kompetitif.
Tipe guru ke-3 dan ke-4 lah yang sangat dibutuhkan saat ini, karena guru dengan dua tipe ini terutama tipe ke-4 sangat mengerti kebutuhan peserta didik sehingga di masa depan peserta didiknya bisa menjadi generasi yang unggul dan kompetitif.
Ketika guru hanya mengajar dan menjelaskan, maka peserta didik bisa mendapatkan ilmu lebih banyak melalui aplikasi-aplikasi digital yang telah banyak ada.
Demonstasi cara melakukan atau mempraktikan sesuatupun bisa mereka dapatkan di aplikasi-aplikasi itu. Namun guru yang menginspirasi, baik keilmuannya, memotivasinya, keikhlasannya terlebih keteladannya, maka guru seperti inilah yang selalu dibutuhkan oleh peserta didik terlebih oleh orang tua yang berharap anak-anaknya lebih baik segalanya dibanding mereka.
Seorang guru jika ingin menjadi guru dengan tipe ke-3 dan ke-4 harus mengisi waktunya dengan belajar dan berlatih. Guru itu harus menjadi manusia yang terbuka terhadap perubahan.
Dia juga harus mengisi hari-harinya dengan kebaikan untuk dirinya, keluarganya dan peserta didiknya, karena hari yang dilaluinya tidak akan pernah kembali.
Orang tua memiliki pintu luas untuk memberikan masukan kepada lembaga pendidikan tempat anak-anaknya sekolah, baik langsung kepada pihak sekolah (Kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru-guru), maupun melalui komite sekolah tentang tipe guru yang mereka impikan untuk kebaikan anak-anaknya selama menimba ilmu disana.
Penulis: H Taopik (Kepala SMAN 1 Leuwiliang)