“Takwil 4 Hobi Bapak Pendidikan Termuda Jabar”
BANDUNG | JABARONLINE.COM – Kadang kesuksesan seseorang tergantung dan terbangun dari apa hobinya. Apa yang dilakukan diwaktu luang dan liburnya. Lalu apa yang ditekuni diluar di dunia kerjanya. Seperti halnya kepala Dinas Pendidikan termuda di Jawa Barat, H. Dedi Supendi S. STP, M.Si.
Dikutip dari https://id.wikipedia.org, walaupun usianya terbilang sangat muda, jika dibandingkan dengan mereka yang sama-sama mendapatkan amanah sebagai kepala dinas. H. Dedi Supandi, S.STP, M.Si (lahir 12 Juni 1976) merupakan birokrat Indonesia yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, tepat diusianya 44 tahun, sejak 12 Juni 2020 menggantikan Dewi Sartika. Beliau dilantik setelah proses penjaringan Kadisdik yang cukup panjang dan lama. Dedi terpilih atas penunjukan langsung dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Selain itu, Dedi sempat diberi kepercayaan untuk mengisi kekosongan pemerintahan Kota Depok setelah Mohammad Idris mengajukan cuti sebagai Wali Kota Depok. Dirinya dilantik pada 26 September 2020 oleh Ridwan Kamil, sebagai Penjabat sementara Wali Kota Depok hingga Wali Kota petahana menjabat kembali pada 5 Desember 2020.
Dibalik jejak kesuksesan beliau, H. Dedi Supendi S. STP, M.Si ternyata ada 4 hobinya yang menarik untuk dikaji dan diteladani. Mulai dari budaya baca, semangat berorganisasi, Taouring ( melakukan perjalanan jauh ke luar kota, lintas provinsi, atau lintas pulau secara bersama-sama) dan bermedia sosial.
Kalau ditakwilkan ke empat hobi tersebut memiliki makna edukatif atau tarbiyah. Bahkan lebih dari itu akan berpengaruh ke perubahan kepribadian yang mengarah pada meningkatkan kualitas hidup atau mengembangkan potensi dalam diri.
1.Budaya Baca
Budaya baca menjadi ciri khas manusia yang terbiasa berpikir maju, atau hobi kalangan intelektual / akademisi yang identik dengan manusia cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan. Budaya baca bisa saja disebut sebagai metode paling mudah untuk belajar bagi semua kalangan.
Bahkan nabi Muhammad sempat menjelaskan tentang pentingnya ilmu bagi keberlangsungan hidup manusia. Melalui sabdanya diungkapkan, “Barangsiapa yang hendak menginginkan kebahagian dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan kebahagian Akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan Akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu,” (HR Ahmad).
2. Semangat Berorganisasi
Jalan hidup bersama organisasi menjadi pilihan di masa mudanya. Di sana beliau mulai terlatih menangani masalah kepemudaan dan masyarakat secara umum, memanajemen dan menumbuhkan potensi dari berbagai karakter anak muda atau menghadirkan solusi dari permasalahan yang muncul di tengah masyarakat. Dari situlah beliau semakin terlihat wibawa sebagai pemuda, hadir sebagai bapak bagi anak muda yang mencurahkan keluhannya dan seorang tokoh masyarakat yang menjadi inspirasi bagi orang sekitarnya. Orang yang terlahir dari organisasi pastinya lebih kuat daripada orang yang individualismenya tinggi. Karena mereka terbiasa hidup berkelompok untuk menyatukan kekuatan yang bersumber dari landasan persatuan. Mereka terlatih memikirkan dan peduli kepada orang banyak, bukan hanya pada kepentingan dirinya sendiri.
3. Taouring
Dari sisi kesehatan, kegiatan bermotor jelas akan membentuk kesehatan baik jasmani maupun rohani. Touring dengan motor mampu melatih kekuatan fisik dan berpikir panjang, karena mereka terbiasa melakukan perjalanan yang cukup jauh dan panjang. Sehingga mereka yang merutinkan Touring akan peka memprediksi apa yang akan dialami dan menyiapkan cara mengantisipasinya dari proses setiap pengalaman perjalanan dari kota ke pelosok daerah.
Selain itu, ada proses paling menyenangkan saat touring yang dapat menyegarkan pikiran, diantaranya menikmati keindahan alam yang berbeda-beda, merasakan sejuknya hembusan angin pedesaan. Serta mengenal lebih dekat budaya dan keramahan masyarakat di kota-kota atau desa-desa yang dilewati & disinggahi. Dan juga kenikmatan merasakan ragam kuliner khas di tiap daerah yang dikunjungi.
Sedangkan saat perjalanan touring dapat meningkatkan rasa kekeluargaan yang tinggi, kepedulian terhadap sesama, saling berbagi perbekalan dan keceriaan, atau bahkan mengatasi masalah dalam perjalanan secara bersama-bersama.
4. Bermedia Sosial
Sebagai kepala dinas yang memiliki tugas memberikan pelayanan kepada guru dan warga sekolah. Memanfaatkan media sosial dijadikan sebagai alternatif bagi mereka yang membutuhkan pelayanan secara langsung tanpa dibatasi waktu.
Selain itu pesan Kadisdik Jabar yang inspiratif dan edukatif dapat diakses oleh publik melalui media instagram @M.DediSupandhi atau akun Youtubenya yang diberi nama Dedi Supandi. Kebiasaan memfungsikan media sosial sebagai langkah mengedukasi publik yang ada di dunia maya menarik untuk diteladani, khususnya oleh para guru atau pendidik non formal yang ada ditengah masyarakat untuk memperluas akses ruang pendidikan.
Banyak orang beranggapan bahwa hobi merupakan kesenangan saja. Tapi selain itu, hobi juga berguna untuk berbagai macam-macam hal, baik bagi kesehatan jasmani dan rohani orang tersebut. Bagi kebanyakan orang, hobi juga bisa meningkatkan solidaritas antar sesama penghobi. Selain itu, menjalani hobi bisa meningkatkan imun, pikiran yang jernih dan menjaga tubuh agar tetap prima.
Hobi Kadisdik yang pastinya menyenangkan dan berpengaruh positif. Sebagai langkah membiasakan masyarakatkan dengan aktivitas yang akan membuat diri selalu dalam keadaan yang positif. Karena dengan berkumpul dengan orang memiliki hobi yang sama akan menghasilkan sebuah reaksi positif. Dan sebagai upaya mengobati suasana hati yang awalnya jenuh dengan kesibukan atau pekerjaan sehari-hari.
Penulis: (Dwi Arifin, Sekertaris Forum Wartawan Pendidikan Jabar, Jurnalis Media Cetak dan Online, & Duta Baca Dispusipda Jabar)