Tanpa Rasa Jera, Pekerja Proyek MPP Indramayu Kembali Tak Gunakan APD

Tanpa Rasa Jera, Pekerja Proyek MPP Indramayu Kembali Tak Gunakan APD

Smallest Font
Largest Font

INDRAMAYU I JABARONLINE.COM – Para pekerja Proyek Pembangunan Gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Indramayu yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto kembali membandel, Walaupun sudah memakan korban jiwa, namun para pekerja kembali banyak ditemukan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai syarat wajib keselamatan kerja.
Pantauan Jabaronline.com dilapangan, Selasa (01/11/2022) pukul 10.02 WIB, ditemukan sejumlah pekerja tidak menggunakan APD.

Padahal, para pekerja itu posisinya pada ketinggian di lantai 2 sedang mengerjakan ‘pengacian’ bangunan tembok tersebut. Selain tidak menggunakan helm penutup kepala dan sepatu, mereka juga tidak dilengkapi dengan APD penting lainnya misalnya pengikat tubuh. Ini dikhawatirkan jika terpeleset dan jatuh otomatis tidak bisa tertolong.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Pembangunan lanjutan Gedung Mall Pelayanan Publik yang dipercayakan kepada kontraktor CV Abdi Citra Graha dengan nomor kontrak 640/4418//SPP/MPP/BBK/2022 ini padahal sedang dalam penyidikan Polres Indramayu atas meninggalnya pekerja disana.

Proyek MPP dengan nilai kontrak pekerjaan Rp 12.236.000.000,00 yang bersumber dari APBD Kabupaten Indramayu pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan 155 hari kalender ini terkesan asal tidak mengindahkan K3 untuk mengejar target waktu.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Pantauan awak media dilokasi kegiatan, proyek terkesan mengesampingkan Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) dengan ditemukan sedikitnya 3 orang tidak menggunakan APD. Padahal, di lokasi pekerjaan jelas tertulis himbauan K3.

“Maaf semua wartawan yang mau masuk dan ngambil gambar proyek sebaiknya ijin dulu ke Polres Indramayu, karena disini sudah dalam penanganan penyidik Polres. Silahkan wartawan di luar saja dan tidak boleh mengambil gambar di dalam,” terang salah satu petugas jaga didepan pintu masuk utama MPP yang mengaku ditugaskan pihak pelaksana untuk menjaga proyek tersebut.

Kepala Divisi Badan Advokasi Lingkungan Hidup Komite Advokasi Hukum Nasional Indonesia (KANNI) Kabupaten Indramayu, Alan W mengaku prihatin atas ditemukannya sejumlah pekerja yang tidak menggunakan APD di proyek MPP Indramayu. Padahal, proyek tersebut sudah memakan korban jiwa karena salah satunya tidak mengindahkan K3, Selain itu,sangat disayangkan proyek yang berada persis disamping kantor Disnaker Indramayu terkesan luput dari pengawasan dan dibiarkan terus beraktivitas tanpa ada pengawasan dari pihak terkait.

“Kami mendesak pihak terkait agar mengawasi jalannya pekerjaan proyek MPP agar tidak menimbulkan korban jiwa yang baru, karena ini menyangkut keselamatan para pekerja. Kami juga mendesak agar pihak kepolisian untuk terus mengusut tuntas atas masalah kerja disana, “tegas Alan.

Seperti pemberitaan sebelumnya dari berbagai media
Proyek pembangunan lanjutan Mall Pelayanan Publik di jalan Gatot Subroto Indramayu memakan korban jiwa.

Seorang pekerja proyek pembangunan lanjutan Mall Pelayanan Publik Indramayu, Jawa Barat, B (34) menghembuskan nafas terakhir setelah terjatuh saat memasang papan cor beton di lantai dua, Sabtu (24/09/2022) kemarin.

Korban tewas warga Desa Wanasaba, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon Jawa Barat mengalami luka parah di kepala karena terjatuh dari lantai 2 akibat kayu pengait yang diinjak korban patah, dan terjatuh yang mengakibatkan pendarahan serius dikepala.

Atas kecelakaan kerja ini, tim gabungan dari Reskrim Polres Indramayu langsung bergerak cepat mendatangi TKP untuk melakukan penyelidikan masalah tersebut.

Tim gabungan yang dipimpin langsung Kanit Tipiter Unit II Polres Indramayu, Iptu Suripto sudah melakukan olah TKP untuk mengumpulkan bukti atas tewasnya pekerja MPP Indramayu.

Bahkan, kabarnya Tim penyidik sudah jemput bola untuk mendatangi keluarga korban dirumahnya di Talun Cirebon untuk menggali keterangan atas kasus kecelakaan kerja ini, termasuk sudah memanggil pihak pelaksana dan penanggungjawab proyek tersebut untuk diperiksa melengkapi berkas penyelidikan.

“Kita tunggu saja dan sama-sama memantau perkembangan kasus kecelakaan kerja ini siapa yang akan ditetapkan menjadi tersangka,” jelas Alan.

( Jun )

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Junedi Author