Telan Angaran Rp.5,2 M Proyek Pekerjaan Rekontruksi Jalan Mengker - Gunungbatu Bogor Diduga Tidak Sesuai Spek

Telan Angaran Rp.5,2 M Proyek Pekerjaan Rekontruksi Jalan Mengker - Gunungbatu Bogor Diduga Tidak Sesuai Spek

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM - Baru selesai dikerjakan, satu ruas betonisasi jalan pada proyek pekerjaan Rekontruksi Jalan Mengker - Gunungbatu/Bts Kabupaten Cianjur Kecamatan Sukamakmur, terjadi keretakan dan dikeluhkan warga, Sabtu (14/10/22).

Pekerjaan proyek dengan anggaran Rp.5,2 milyar bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Dinas PUPR Kabupaten Bogor diduga tidak sesuai spek, yang mengakibatkan betonisasi jalan yang baru dibangun itu retak-retak.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Kontraktor pelaksana pada pekerjaan tersebut adalah PT. Mahkota Kencana Sejahtera dan sebagai Konsultan Pengawas PT. Bina Index Consult.

Hasil pemantauan LSM KPK Nusantara Bogor Raya, terlihat hasil pekerjaan betonisasi jalan kurang maksimal, sehingga masyarakat menganggap bahwa kontraktor gagal menjalankan program Dinas PUPR Pemerintah Kabupaten Bogor.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Menurut warga yang enggan disebut namanya mengatakan, kegiatan cor jalan tersebut baru beberapa hari selesai dikerjakan, tapi pekerjaan cor jalan sudah ada yang retak-retak dan patah di beberapa titik.

"Cor jalan baru beberapa hari selesai, jalan juga masih ditutup gak boleh dilewati motor atau mobil, tapi sudah mulai retak," ujarnya.

"Proyek pekerjaan betonisasi jalan sudah terjadi keretakan padahal baru hitungan hari, diduga gagal konstruksi dikarenakan kondisi jalan, padahal belum dilalui kendaraan," ungkap Oskar (Ketua LSM KPK Nusantara Bogor Raya) kepada Media, Minggu (15/10/23).

Lebih lanjut jelas Oskar, hasil pekerjaan betonisasi jalan tersebut diduga tidak sesuai spek, dikarenakan lemahnya sistem pengawasan dengan tidak adanya metode pekerjaan yang jelas, ditambah lagi tidak adanya quality control yang baik dari konsultan pengawas secara teknis di lapangan maupun pengujian mutu dari beton, sehingga menyebabkan kualitas pengerjaan proyek tidak memenuhi standar kualitas.

"Kami akan mendesak, agar pihak Dinas terkait memeriksa pekerjaan tersebut, akibat mengalami patah dan retak di beberapa ruas jalan beton tersebut," tegasnya.***

(Tim)

Editors Team
Daisy Floren