Tolak Larangan Ziarah, Pemuda Empang : Potensi Wisata Religi, Jangan Matikan Ekonomi Kami

Tolak Larangan Ziarah, Pemuda Empang : Potensi Wisata Religi, Jangan Matikan Ekonomi Kami

Smallest Font
Largest Font

BOGOR | JABARONLINE.COM – Sudah menjadi tradisi bagi umat islam di negeri ini menjelang hari raya idul fitri untuk berziarah ke tempat peristirahatan terakhir orang – orang terkasih yang mereka sayangi walau hanya sekedar untuk mencabut ruput liar yang tumbuh diatas gundukan tanah ber isikan tulang.

Masyarakat Kota Bogor, Khususnya di wilayah RW 08 Kelurahan Empang menolak kebijakan yang diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto terkait larangan ziarah lebaran yang diberlakukan di Jabodetabekjur (Jakarat, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Terkait hal itu, masyarakat tersebut akan melakukan aksi damai yang akan dilakukan di depan TMP Dreded Kota Bogor, Rabu (12/05/2021). Masyarakat menolak, karena menilai akan mempengaruhi perekonomian masyarakat di sekitar TMP Dreded, khususnya di wilayah RW 08, Kelurahan Empang, kota Bogor.

Masyarakat menyebut, setiap tahun momentum ziarah lebaran di wilayah tersebut merupakan tradisi tahunan yang menguntungkan masyarakat sekitar, mulai dari pedagang, tukang parkir, hingga penjaga makam yang mendapat penghasilan dari para peziarah.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Baca Juga : Hadiri Rakerda Jabodetabekjur, Bupati Bogor Jadikan Rakerda Momen Untuk Meningkatkan Kolaborasi Dalam Mengendalikan Pandemi Covid-19

“Masyarakat yang akan ikut aksi menuntut dan meminta Pemerintah Kota Bogor untuk mengizinkan kegiatan ziarah lebaran. Tentunya kegiatan lebaran di wilayah kami tetap dengan mematuhi protokol kesehatan dengan diawasi oleh pengurus RW, RT, dan tokoh pemuda layaknya tempat wisata yang saat ini tengah beroperasi di saat pandemi,” Kata Ketua Pemuda RW 08 Kelurahan Empang, Reyhan Prawira, Rabu (12/05).

Masyarakat tersebut menilai, kebijakan ini sangat tidak adil jika dibandingkan dengan dibukanya tempat-tempat wisata dengan alasan untuk menumbuhkan perekonomian di masa pandemi. Tapi terkait itu, Pemkot Bogor melarang masyarakat untuk melakukan ziarah, yang mempunyai dampak besar terhadap perkembangan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar.

“Jika ziarah lebaran tidak diizinkan justru akan melemahkan perekonomian masyarakat disini dan tidak sejalan dengan misi pemerintah di negeri ini untuk memulihkan ekonomi di negara Indonesia,” ucap Reyhan.

Reporter : ON

Editors Team
Daisy Floren