Tradisi Pawai Obor dalam Tahun Baru Islam, Representasi Perjuangan Nabi Muhammad SAW

Tradisi Pawai Obor dalam Tahun Baru Islam, Representasi Perjuangan Nabi Muhammad SAW

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM – Ketika jalanan terlihat dipenuhi oleh anak-anak kecil berbusana muslim yang menyusuri gelapnya malam, disertai suara takbir dan shalawat yang menggema, dengan obor di tangan, seketika kita tahu bahwa Tahun Baru Islam akan segera datang.

Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam, jatuh pada malam 19 Agustus 2020 sampai dengan 20 Agustus 2020 malam. Sebagian kecil anak-anak dari masjid memeriahkan tahun hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah dengan mengumandangkan takbir dan shalawat yang mengiringi langkah kaki mereka.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Walaupun beberapa wilayah di Indonesia tidak diizinkan untuk pawai obor, anak-anak dari daerah-daerah atau perkampungan kecil justru merayakan 1 Muharram 1442 H seolah-olah tidak ada Covid di antara mereka. Bagi mereka, Tahun Baru Islam harus dirayakan dengan semarak. Sebab dalam peristiwa tersebut, agama Islam berkembang dengan sangat pesat dan terus ada sampai detik ini.

Di beberapa daerah, ada beberapa tradisi atau acara-acara tertentu untuk merayakan Tahun Baru Islam. Namun, yang paling identik dan selalu dilakukan rutin oleh setiap umat muslim di berbagai wilayah di Indonesia yaitu pawai obor. Pawai obor dilakukan di malam hari dengan cara berjalan kaki menyusuri jalan-jalan di sekitar masjid, rumah, atau pun jalan raya, dengan mengumandangkan takbir dan sholawat nabi, dan tak jarang diiringi oleh marawis, qasidah, atau hanya dengan pukulan bedug.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Tahun Baru Islam memiliki makna Hijriah, yang artinya adalah Hijrah. Kata Hijrah sendiri memiliki makna pindah, atau migrate dalam bahasa Inggris. Selain itu, makna lain dari hijrah yaitu keluar dari kegelapan (kebodohan dan kemunduran) menuju cahaya (ilmu dan kemajuan).
Ada perjuangan yang tak kenal lelah sehingga perayaan Tahun Baru Islam bisa kita laksanakan. Peristiwa 1 Muharram tersebut adalah buah keberhasilan nabi dan sahabatnya dalam membuat agama Islam berkembang dengan pesat. Dimulai dari hijrah atau pindahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah, hingga perjuangan mereka dalam menyebarkan agama Islam, dengan berbagai halangan dan rintangan di depan mereka.

Sesuai dengan namanya, makna hijrah juga bisa kita terapkan dengan cara introspeksi diri. Karena dengan pergantian tahun Islam ini, umat Islam senantiasa harus merenungi dan memperbaiki diri kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya, agar menjadi pribadi dan hamba yang lebih baik lagi.

Sekiranya dengan mengetahui makna dari Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah, kita bisa mengerti mengapa tradisi pawai obor kerap rutin dilakukan. Dalam kegelapan, anak-anak kecil berjalan kaki menyusuri jalan, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, hanya ditemani oleh obor api sebagai penerangan, serta seruan takbir dan sholawat nabi, sebagai representasi dari apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya saat melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah, berjuang menyebarkan agama Islam.

Seperti halnya nabi, kita juga sedang berjuang melawan pandemi COVID-19 di Indonesia yang kasusnya tak kunjung menurun. Harapan bangsa Indonesia, tak terkecuali umat muslim, dalam menghadapi COVID-19 terus dipanjatkan melalui doa-doa. Semoga Indonesia cepat pulih dari sakit yang berkepanjangan ini.

Penulis : Fitria Asanegeri
(Mahasiswa Universitas Pancasila)

Editors Team
Daisy Floren