Tumbuhkan Kepekaan Sosial, Pemberdayaan Kaum Dhuafa Jadi Program Kampus PTM Se-Jabodetabek

Tumbuhkan Kepekaan Sosial, Pemberdayaan Kaum Dhuafa Jadi Program Kampus PTM Se-Jabodetabek

Smallest Font
Largest Font

BOGOR-Terhitung sejak awal semester baru, STKIP Muhammadiyah Bogor mengawali sebuah trobosan baru dalam program perkuliahannya. Yakni, program yang dibuat oleh Kepala Laboratorium Al-Islam Kemuhammadiyahan STKIP Muhammadiyah Bogor yang dinamakan sebagai “Pemberdayaan Kaum Dhuafa Sebagai Implementasi Spirit Al-Mau’un”.

Program tersebut dimulai pada tahun ajaran 2018/2019 yang merupakan metode dalam pembelajaran mata kuliah Kemuhammadiyahan. Program ini diterapkan di semua Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Jabodetabek. “Secara normatis dan sesuai kesepakatan bersama antara Forum AIKA PTM se-Jabodetabek (sebuah paguyuban), maka rencana ini direalisasikan tahun ini. Dilihat dari segi filosofis juga, kami pertimbangkan karena sudah terlihatnya kejenuhan mahasiswa dalam metode perkuliahan Kemuhammadiyahan. Sehingga perlu sebuah metode baru yang dapat memancing gairah mahasiswa dalam belajar,” kata Dosen Kemuhammadiyahn STKIPM Bogor, Mad Rois.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Selain merupakan pancingan untuk mengembangkan minat mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan, rupanya program ini juga dibangun untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa. Sebagaimana peran mahasiswa sebagai wakil rakyat. Tidak hanya itu, Mad Rois berharap bahwa kegiatan ini memiliki dampak positif untuk membentuk karakter mahasiswa yang lebih peduli sosial.

“Mendidik mahasiswa agar peka terhadap sosial itu sangat penting. Kegiatan ini bisa menjadi salah satu bukti untuk melihat usaha mereka (mahasiswa) dalam melakukan pemberdayaan kaum dhuafa,” ungkapnya.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Menurutnya, mahasiswa juga dididik untuk merancang program sendiri. Kemudian salah seorang mahasiswa STKIPM Bogor, Siti Halimatus Sadiah, mengungkapkan bahwa respons mahasiswa sangat positif.

“Kami menyambut kegiatan ini dengan antusias. Menurut kami, ini bisa menjadi salah satu ladang amal juga, selain kuliah biasa.” sambungnya.

Saat ditanya mengenai sistem pengerjaan program, Halimatus menjelaskan bahwa sampai saat ini progresnya sudah sampai pengumpulan dana. “Kami sedang mengumpulkan dana. Bagi-bagi proposal ke beberapa perusahaan dan lembaga ternama, juga membuka kesempatan bagi masyarakat yang mau berbagi. Kami tidak mematok nominal. Berapa pun kami terima, barang atau kebutuhan rumah tangga pun kami terima. Paling penting adalah keikhlasan,” tutur Halimah.

Melihat kerja sama antara semua lembaga yang terkait dengan program ini, Mad Rois selaku salah satu pihak yang memegang peran mengaku menaruh harapan besar agar suksesnya program ini. Bukan hanya sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa demi mendapatkan nilai, tapi juga salah satu upaya untuk membentuk karakter mahasiswa yang berkualitas.

(*)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author