Unpak dan IPB Lakukan Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat di Suteru Farm
Suteru Farm merupakan peternakan sapi perah jenis fries Holland (FH) yang berdiri pada tahun 2013, dengan asset biologis sebanyak 32 ekor dan luas lahan peternakan 11.000m2. Lokasi peternakan ini berada di sekitar perumahaan masyarakat desa Tegal Waru, Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor yang rata-rata tata letak tempat tinggal masih berjauhan satu dengan lainnya sehingga masih memiliki lahan kosong untuk ditanami tumbuhan produktif.
“Tujuan kami melakukan kegiatan abdimas di Suteru Farm adalah membantu membentuk suatu wadah komunitas penghasil tanaman pakan di sekitar peternakan, optimalisasi lahan kosong agar menjadi produktif untuk pakan tanaman dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat dalam budi daya tanaman pakan, memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan fermentasi tanaman hijau hasil dari budi daya sampai kepada pemasarannya, juga memberikan keterampilan dalam tata kelola keuangan peternakan” ungkap Retno salah satu team abdimas dari Unpak ini.
Oleh karena itu, dengan melihat kondisi tersebut menjadi peluang bagi Suteru Farm untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong di sekitar peternakan secara tidak langsung mendukung keberlangsungan hidup peternakan Suteru Farm dan peternakan lain, juga mengangkat perekonomian masyarakat desa tersebut agar lebih baik lagi. Sementara ini Suteru Farm mengalami beberapa kesulitan salah satunya dalam ketersediaan pemasok pakan yang berkualitas dan tata kelola keuangan yang mengakibatkan tingkat profitabilitasnya semakin rendah akhir-akhir ini. Saat ini pasokan pakan hijauan didapat dari rumput liar dengan mempekerjakan 1 (satu) orang tenaga pemotong rumput manual menggunakan arit lalu diangkut menggunakan mobil bak terbuka.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini merupakan kolaborasi dari 2 (dua) Universitas yaitu Universitas Pakuan dan IPB University, dimana team abdimas dari Universitas Pakuan terdiri dari Dr. Retno Martanti Endah Lestari dan Hasrul, MM. Sementara dari IPB University adalah Dr. Lilis Khotijah.
Upaya yang dilakukan untuk Suteru Farm dan juga peternakan lain di daerah Desa Tegal Waru perlu menawarkan beberapa solusi diantaranya adalah: 1) Optimalisasi lahan kosong di sekitar pekarangan rumah tinggal masyarakat dengan budidaya hijauan berupa rumput dan legume; 2) Penerapan teknologi pengawetan diantaranya fermentasi; 3) Pengelolaan secara terpusat dalam satu wadah manajemen pakan sapi hasil fermentasi agar langsung ke tangan peternakan; dan 4) memperbaiki tata kelola keuangan peternakan agar dapat meningkatkan profitabilitas, begitu penjelasan dari Hasrul.
Sebelum dilakukannya pelatihan dan pendampingan penerapan teknologi pengawetan diantaranya fermentasi, team abdimas melakukan kunjungan ke Sorinfer Jonggol. Dari studi banding tersebut kami mendapat bekal untuk melakukan pelatihan pembuatan fermentasi rumput hijau untuk selanjutnya dikelola pada “bank pakan” di Suteru, ungkap Retno kembali.
Dr. Lilis mengungkapkan bahwa target yang ditetapkan dalam kegiatan ini berjalan dalam 8 (delapan) bulan, melalui metode survei lapangan potensi lahan kosong, Forum Group Discussion (FGD) dengan manajemen Suteru Farm dan perwakilan masyarakat setempat dengan pembahasan pengetahuan mengenai budi daya tanaman pakan, fermentasi rumput hijauan dan pemasarannya, ceramah serta pelatihan-pelatihan, praktek dari solusi yang ditawarkan sampai pendampingan.