UNPAK Wujudkan The Academic Triangle Melalui Pelatihan Produksi Batik New Normal Bogor
BOGOR | JABARONLINE.COM – LPPM Universitas Pakuan bekerjasama dengan Desa Tegal Kec. Kemang Kab. Bogor mewujudkan The Academic Triangle melalui Kampung Batik New Normal Bogor di Desa Tegal Kec. Kemang Kab. Bogor.
Program tersebut diimplementasi pada kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai oleh Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Penelitian dan Purwarupa Perguruan Tinggi Swasta, Ditjen Dikti Ristek – Kemendikbud 2021.
Kegiatan utama dari PKM terintegrasi MBKM adalah pelatihan dan pendampingan warga dalam kursus produksi batik yang dilaksanakan pada 24-28 Desember 2021 di Galery Batik Bogor Tradisiku pimpinnan H. Syamsudin Siswaya.
Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Ibu Eneng Tita Tosida, M.Si., M.Kom., sekaligus sebagai penggagas dan ketua tim Kampung Batik New Normal Bogor menyebutkan bahwa peserta terdiri dari 12 orang warga yang terbagi pada 2 kelompok usaha mikro batik new normal Bogor. Kursus produksi batik melibatkan 4 orang instruktur (ahli batik) dan 4 orang pendamping. Kegiatan kursus produksi batik dibuka oleh Kapus PKM – LPPM Unpak dan dilanjutkan dengan pemaparan secara singkat dasar teori, filosofi, bahan dan peralatan produksi batik.
Metode kursus produksi batik didominasi dengan praktik langsung, sehingga peserta sangat antusias mengikuti kursus. Walaupun waktu kursus yang sangat singkat namun hasil kursus menunjukkan bahwa warga tegal memiliki bakat dan keterampilan yang baik terkait proses produksi batik.
Proses produksi batik yang diajarkan adalah batik cap dan batik tulis. Proses produksi batik sebagai warisan budaya tak benda, sangat perlu dilestarikan. Oleh karena itu pada kursus ini diintegrasikan dengan kegiatan MBKM yang melibatkan 3 mahasiswa Program Studi Manajemen FEB dan 2 orang mahasiswa Prodi Ilmu Komputer sub bidang desain grafis FMIPA, serta didampingi 1 orang dosen Prodi Manajemen dan 1 orang dosen Prodi Ilmu Komputer.
Eneng mengatakan bahwa skenario PKM terintegrasi MBKM ini disusun untuk mencapai pendidikan yang memerdekakan dan memberdayakan, sehingga dapat tercapai kompetensi unggulan. Melalui PKM terintegrasi MBKM mahasiswa dapat belajar secara fleksibel namun tetap mengikuti panduan dan SOP yang diterbitkan UNPAK.
Pada kursus ini mahasiswa diberi proyek riset sederhana untuk menganalisis masalah yang ada di rumah produksi Batik Bogor Tradisiku, dan didampingi oleh dosen untuk mengkreasi solusi yang layak. Proyek riset sederhana ini sekaligus untuk mengasah mahasiswa dalam meningkatkan empati dan softskill sekaligus mempraktikan teori sesuai bidangnya.
Proses Hasil pembelajaran melalui PKM terintegrasi MBKM ini lebih fleksibel dan lebih kaya makna. Selain menyelesaikan proyek riset, dosen dan mahasiswa dapat mempelajari, memaknai sekaligus menguatkan rasa cinta pada warisan budaya batik, sehingga diharapkan menjadi stimulus untuk penciptaan desai motif Batik New Norma Bogor yang lebih kreatif dan milenial. Proyek riset sederhana tersebut kemudian akan ditulis dalam artikel ilmiah yang akan dipresentasikan untuk memenuhi proses konversi mata kuliah di semester berikutnya.
Kursus proses produksi batik untuk warga desa Tegal Kec. Kemang yang dilakukan terintegrasi MBKM diharapkan dapat memenuhi indicator The Academic Triangle, yakni education, research dan entrepreneurship. Hasil edukasi yang fleksibel mampu menajamkan khasanah riset yang unggul dan diimplementasikan kepada masyarakat, sehingga menjadi booster untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship, yang tangguh dan unggul. Tentu hal ini sangat selaras dengan visi Unpak yakni mandiri, unggul dan berkarakter. (Dan)