Up Date Tekini Tanggap Darurat Virus Covid 19 Kota Bandung
JABARONLINE.COM | BANDUNG – Hingga Kamis (26/3/2020) pukul 13.00 WIB, jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Bandung tidak berubah dari hari sebelumnya. Jumlah pasien yang dirawat sebanyak 6 orang, sembuh 2 orang, dan meninggal 3 orang.
Sedangkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 184 orang dalam proses pemantauan dan 71 orang selesai pemantauan. Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 15 orang dan 14 orang sudah pulang dan dinyatakan sehat.
Pada Kamis (26/3/2020), situasi Kota Bandung masih sangat kondusif. Warga Kota Bandung semakin disiplin dan mentaati Surat Edaran Walikota Bandung Nomor 443/SE. 30 – Dinkes terkait pencegahan penyebaran virus corona. Hal itu ditandai dengan semakin sedikit sedikitnya warga yang berkumpul di area publik.
Tak hanya itu, arus lalu-lintas di Kota Bandung terlihat lengang. Hal itu sangat berbeda dengan beberapa hari sebelumnya.
Kondisi ini berkat sosialisasi yang dilakukan oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Di kewilayahan aparat kelurahan dan kecamatan bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Babinsa, dan Bhabinkantibmas berpatroli meminta warga tetap berada di rumah.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung juga telah mengeluarkan surat edaran yang berisi imbauan kepada umat muslim untuk turut berperan memutus rantai penyebaran virus corona penyebab Covid-19. Surat edaran bernomor 503/A/MUI-KB/III/2020 tersebut, dikeluarkan tanggal 23 Maret 2020.
Pengelola sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Bandung juga telah tutup sementara. Pusat perbelanjaan tersebut di antaranya Miko Mall (24 maret s/d 10 April), Ciwalk (27 Maret s/d 9 April), Carrefour (25 Maret s/d 8 April), King’s Shoping Center (27 Maret a/d 2 April), PVJ (25 Maret s/d 8 April), Paskal Hyper Mart (28 Maret s/d 10 April), dan BEC (27 Maret s/d 9 April).
Di sisi lain, pasar tradisional masih berjalan normal, namun PD Pasar Bermartabat telah menyemprotkan disinfektan di 37 pasar tradisional. Tak hanya itu, PD Pasar juga menyiapkan tempat cuci tangan dan bilik disinfektan di beberapa pasar.
Menurut Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, untuk mencegah penyebaran Covid-19, Pemkot Bandung juga terus melakukan sejumlah upaya. Selain telah mengimbau warga melakukan physical distancing dan social distancing, Pemkot Bandung juga melakukan sejumlah upaya lainnya.
Salah satunya melakukan penyemprotan disinfektan oleh Dinas Pemadam kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB), Dinas Kesehatan, Palang Merah Kota Bandung, dan PDAM Tirtawening. Diskar PB telah meyemprotkan disinfektan di hampir seluruh kawasan jalan kota.
Di beberapa ruas jalan, petugas pemadam kebakaran perempuan atau yang biasa disebut Srikandi Damkar Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung menyemprotkan cairan disinfektan kepada para pengendara kendaraan bermotor yang berhenti di lampu merah.
Sementara itu, PDAM Tirtawening bakal terus menyemprotkan disinfektan hingga 31 Maret mendatang di sejumlah titik. Setiap harinya, PDAM Tirtawening menyemprotkan 30.000 liter disinfektan.
Beberapa taman di Kota Bandung telah di pasang tempat cuci tangan adalah, Taman Lansia, Pet Park, Cibeunying Park, Taman Super Hero, Taman Maluku, Taman Alun Alun Bandung, Taman Jomblo, Taman Skate, Taman Cikapayang Dago, Lapangan Supratman, Taman Babakan Siliwangi, Taman Sukajadi, Taman Pers Malabar, Alun-alun Ujungberung, dan Taman Panatayuda.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung juga mulai mempertimbangkan perpanjangan masa belajar di rumah bagi para siswa dengan metoda pembelajaran sistem daring. Bekerja sama dengan PT Telkom, Disdik menyemprotkan disinfektan ke sekitar 51 sekolah.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung juga menjalin kerjasama PT Pertamina dalam menyediakan jasa Service Delivery BBM kepada warga Bandung di tiga SPBU, yaitu SPBU Surya Sumantri, SPBU Dago, dan SPBU Laswi. Warga cukup menelpon ke nomor 135, maka BBM dan elpiji akan diantarkan di ke rumah.
Saat ini, Pemkot Bandung juga tengah mengkaji penyediaan bilik disinfektan. PT Pindad juga telah menyiapkan bilik tersebut. Nantinya bilik-bilik itu akan dipasang di perkantoran dan area-area lainnya.
“Tinggal dipikirkan bagaimana proses pengadaannya. CSR atau lainnya, masih dibahas,” kata Ema.
Pemkot Bandung juga telah menyiapkan ruang isolasi di 10 rumah sakit. Rumah sakit tersebut adalah, RSUD Ujungberung, RSKIA Kopo, RS Salamun, RS Sartika Asih, RS Borromeus, RS Advent, RS Santosa, RS Pindad, RS Al-Islam, RS Immanuel. Termasuk RS Edelweis yang akan beroperasi dalam wakti dekat juga telah menyatakan siap menampung pasien Covid-19.
Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga telah menerima tawaran untuk memanfaatkan sebuah hotel untuk merawat pasien juga situasinya telah sangat mendesak.
Sejak awal, Pemkot Bandung telah membuka layanan call center 112 dan 119. Melalui call center ini, warga bisa me.perolwh informasi seputar Covid-19. Warga juga bisa memibta pertolongan kegawatdaruratan via nomer telepon tersebut.
Selain itu, warga juga bisa memperolah informasi seputar Covid-19 melalui situs http://covid19.bandung.go.id. Semua itu dikendalikan dari Pusat Komando di Bandung Command Center.
Sekda mengakui, dampak mewabahnya Covid-19 telah mempengaruhi perekonomian sejumlah warga. Khususnya warga yang berpenghasilan harian. Oleh karenanya, Pemkot Bandung juga telah merancang program bantuan bagi warga kurang mampu.
Saat ini aparat kelurahan dan kecamatan diminta untuk menyiapkan data warganya yang mungkin akan memperoleh bantuan tersebut. “Ini juga tengah kita rancang. Termasuk bentuk bantuan yang akan diberikan nanti,” tuturnya.
(Ws / rls)