Ustadz Ruslan: “Ramadhan Bulan Kompetisi Menuju Takwa”
Reporter: Dwi Arifin (Bandung)-, Kegiatan Safari Dakwah Ustadz Ruslan Gunawan yang membahas tentang pentingnya maksimal dalam beribadah di bulan ramadhan yang berlangsung di beberapa tempat mulai dari masjid ke masjid hingga ke pabrik. Membawa semangat baru dan penyegaran ilmu untuk beramal. Dalam menyambut kedatangan bulan ramadhan
Informasi yang dihimpun jurnalis yang mengikuti jejak dakwahnya. Ustadz Ruslan menyampaikan pesan tentang bulan ramadhan merupakan bulan kompetisi orang-orang beriman untuk menjadi hamba Alloh yang bertakwa. Maka orang-orang yang hadir dalam ramadhan orang beriman yang siap untuk berlomba meraih kemenangan dengan penghargaan kemuliaan dihadapan Alloh dengan menjadi pribadi yang bertakwa. Bisa dibayangkan orang yang sedang berkompetisi pasti mereka adalah orang-orang yang unggul dan memiliki kekuatan dan kualitas yang baik? Maka renungilah dan sambut dengan sebaik-baiknya bulan ramadhan ini.
Ini merupakan bulan pengampunan yang hadir dalam setiap tahunan 1 kali. Kita sebagai orang islam diberi banyak waktu untuk mendapatkan ampunan, diantaranya setiap hari jum’at dalam setiap minggunya. Dalam setiap harinya kita diberi waktu untuk mendapatkan ampunan setiap waktu sholat. Jangan sampai berbagai kesempatan yang Alloh berikan kita tidak sambut dengan memohon ampun kepada-Nya.
Dalam berbagai pesan dakwahnya Ustadz Ruslan mengajak memanfaatkan ramadhan waktu khusus yang ditunggu Nabi dan para sahabatnya untuk mendekatkan diri kepada Alloh.
Bulan agung yang didalamnya diturunkan Al-Quran petunjuk seluruh alam. Bulan yang dibukakan pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Dan setan-setan dibelenggu. Bulan yang ada malam bernilai seribu bulan. Dibulan ini juga ada malam yang Alloh jauhkan hambanya dari api neraka. Maka banyak-banyak berdo’alah agar kita dijauhkan dari api neraka.
Ustadz Ruslan juga mengajak memperbaiki setiap sholat taraweh yang dijalankan. Sholat taraweh itu bukan cepat atau banyak rakaatnya. Tapi yang paling penting ialah tuma’ninahnya. Bisa diartikan Tuma’ninah ialah diam sesudah gerakan sebelumnya, sekira-kira semua anggota badan tetap (tidak bergerak) dengan kadar waktu lamanya membaca bacaan tasbih (subhanallah).
Berdasarkan hadis di atas, para ahli fikih mencatat setidaknya ada empat rukun wajib tuma’ninah di dalamnya, yaitu (1) tuma’ninah ketika ruku’, (2) ketika i’tidal, (3) ketika sujud, (4) ketika duduk antara dua sujud. Jadi sebelum berpindah ke kegerakan selanjutnya, hendaknya orang yang shalat melakukan tuma’ninah.
Ustadz Ruslan juga membahas tentang hadist
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari, Muslim)
“Semua amal anak Adam untuknya selain puasa, puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya (HR. Bukhari Muslim)
Dan dibahas juga orang yang celaka saat bulan ramadhan datang mereka yang lalai dalam menyambut ramadhan. ‘Celakalah orang yang menjumpai Ramadhan tapi dosanya tidak diampuni.’
Utadz Ruslan juga meyakini walaupun ada rasa lapar dan lelah karena shaum. Hal itu tidak boleh jadi alasan untuk menurunnya produktifitas kerja dan beramal sholeh.