Usulan Natural Water Storage (NWS), Solusi Untuk Hadapi Krisis Air

Usulan Natural Water Storage (NWS), Solusi Untuk Hadapi Krisis Air

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM – Air adalah sumber kehidupan. Jargon ini sudah lama didengar, tapi dalam praktiknya, Indonesia masih minim dengan orang-orang yang memiliki atensi dan pemikiran lebih, untuk menjaga air sebagai sumber kehidupan tersebut.

Air sangat diperlukan untuk banyaknya kebutuhan hidup makhluk di bumi. Seperti pada manusia dan binatang, air untuk memenuhi kebutuhan untuk minum maupun kebersihan diri, adapun air juga untuk memenuhi kebutuhan irigasi pertanian. Sebagai sumber pangan yang balik lagi, untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Hal ini bisa menjadi renungan untuk kita semua. Perihal mengapa di musim penghujan banyak daerah tertimpa musibah banjir dan longsor, sementara di musim kemarau juga tertimpa kekeringan, gagal panen, krisis air bersih dan lain-ain. Lantas bagaimana solusi untuk menjaga air agar tetap lestari?

Adapun bumi, air dan sumber daya yang terkandung di dalamnya menguasai hajat hidup semua insan di bumi. Sementara saat ini, banyak sekali sumber mata air yang dikuasai oleh pribadi atau pengusaha yang dipergunakan sebesar-besarnya untuk keuntungan pribadi atau perusahaannya.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Baca Juga

Dede Farhan Aulawi, Jabatan Merupakan Persimpangan Kehormatan, Kehinaan dan Jalan Kemuliaan

Air diamanahkan bagi negara untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi warganya, dan bukan untuk keegoisan dari suatu individu atau kelompok. Apalagi, saat berbicara kebutuhan air bagi pertanian, terutama di lahan kering, karena persoalan ketidaksesuaian distribusi air antara kebutuhan dan pasokan, menurut waktu (temporal) dan tempat (spatial), banyak daerah di Indonesia yang belum memiliki solusi akan peroalan ini.

Untuk itulah Prawita GENPPARI sebagai pegiat pariwisata berbasis pelestarian alam, merumuskan konsep Natural Water Storage (NWS). Hal ini dimaksudkan sebagai bak penampungan air, yang berfungsi menyimpan air di dalam sungai, kanal dan atau parit, dengan cara menahan aliran untuk menaikkan permukaan air sehingga, cadangan air irigasi meningkat.

Sifatnya multiguna, bisa untuk semua keperluan dari irigasi hingga pariwisata. Menggunakan teknologi sederhana, biaya relatif murah atau teknik pemanenan air (water harvesting). Berukuran mikro (small farm reservoir), dan sumber irigasi suplementer, untuk budidaya komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi.

Untuk daerah-daerah yang memiliki kerentanan krisis air yang sensitif, bisa saja ketika musim kemarau baru mencapai sebulan, telah mengalami kekeringan. Maka Pemerintah Daerahnya, diharapkan bisa segera untuk menginisiasi penyusunan DED Pembangunan “New Water Storage” ini.

Adapun lingkup pekerjaan ini cukup luas meliputi, Survei lapangan dan Inventarisasi (kondisi existing), survey lapangan video animasi desain grafis 3D rancang bangun, analisis hidrologi yang meliputi ketersediaan air, kebutuhan air dan neraca air, analisis hidrolika terhadap kelayakan kapasitas jaringan irigasi dan air baku, Pengukuran topografi, sampai analisis kekayaan ekonomi dan konservasi sumber daya air dan lingkungan.

Prawita GENPPARI selalu menyarankan agar dalam penyusunan, Review Tata Ruang Wilayah, mendorong penetapan Kawasan Strategis untuk percepatan Pertumbuhan Ekonomi.

Salah satunya, tersedia kanal penampungan air untuk mengantisipasi kebutuhan air di musim kemarau. Prioritasnya tentu daerah yang rawan krisis air, tetapi tidak berarti yang airnya masih cukup lalu, llalai dan abai. Itulah sebabnya diberbagai kesempatan, bahkan dalam skala kecil di tiap perumahan, untuk selalu mengingatkan pentingnya sumur resapan atau biopori.

Jika hari ini kita mengabaikannya, maka esok, lusa, dan anak cucu kita yang akan menderita karena kekurangan air sebagai sumber kehidupannya.

Penuis : Dede Farhan Aulawi
Editor : Dita Sekar Sari 21

Editors Team
Daisy Floren