Waduh, Aliran Sungai Cikaniki Berubah Coklat Pekat Ini Penampakannya!

Waduh, Aliran Sungai Cikaniki Berubah Coklat Pekat Ini Penampakannya!

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM - Aliran sungai Cikaniki, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor kembali berubah warna. Kini berwarna coklat petkat. Kondisi itu terjadi sejak Selasa kemarin.

Berubahnya warna air di aliran sungai Cikaniki itu terjadi terekam kamera ponsel warga dan ramai di group WhatsApp. Mengutif dari laman yang dikutif Radar Bogor. Pada Rabu (17/07/2024) pagi. 

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dalam video memperlihatkan aliran sungai Cikaniki itu berwarna coklat pekat. Sungai Cikaniki diduga kembali tercemar oleh limbah berbahaya. 

Data yang dihimpun, dalam beberapa tahun terkahir, kasus pencemaran sungai Cikaniki terjadi. Diawali dengan perubahan warna air di aliran sungai Cikaniki menjadi berwarna coklat pekat. 

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Seperti pada Rabu 02/02/2022) Sungai Cikaniki tercemar usai ikan-ikan di sana ditemukan mati mendadak. Saat itu DLH Kabupaten Bogor menduga pencemaran Sungai Cikaniki disebabkan aktivitas tambang emas ilegal.

Sungai Cikaniki Kampung Lewi Bolang Desa Bantarkaret.

Kemudian, Pada Kamis (20/06/2023) sungai Cikaniki dilaporkan kembali tercemar. Ikan-ikan di sungai Cikaniki ditemukan warga mati mendadak.

Perihal adanya perubahan warna RI di aliran sungai Cikaniki, Kapolsek Nanggung AKP Ade Kamsa mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasti perihal adanya dugaan pencemaran sungai Cikaniki tersebut. Hingga saat ini kata dia belum ada laporan masuk perihal kondisi sungai Cikaniki yang diduga kembali tercemar limbah tersebut. 

"Saya tidak tau (penyebab aliran Cikaniki berubah warna)," katanya Pada Rabu (17/07/2024) pagi. 

Adapun perihal diduga adanya aktivitas PETI (Penambang Emas Tanpa Ijin) Ade mengaku sudah tidak ada aktivitas tersebut di wilayah hukumnya tersebut.

"Tidak ada (aktivitas PETI)," tukasnya.

Sementara itu terpisah dikonfirmasi, Kepala Desa Kalong Liud Jani Nurjaman mengatakan, hingga hari ini pihaknya belum menerima laporan dari warganya perihal kondisi sungai Cikaniki yang diduga tercemar limbah berbahaya. 

"Sampai hari ini belum ada laporan dari masyarakat, baik dari RT maupun RW," kata Jani Nurjaman, Pada Rabu (17/07/2024) pagi.

Namun demikian, kata dia, kondisi air di aliran sungai Cikaniki yang berubah menjadi coklat sebelumnya pernah terjadi, diakibatkan adanya pencemaran.

Iapun menyayangkan, dengan seringnya air di aliran sungai Cikaniki yang selalu berubah warna diduga karena tercemar limbah berbahaya. Mengingat hampir semua warga Kalong Liud bertumpu pada DAS Cikaniki untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka.

"Kami selaku warga masyarakat yang ada di hilir DAS Cikaniki selaku pengguna air Cikaniki sangat menyayangkan dengan seringnya perubahan warna air tersebut," paparnya.

Apalagi, kata dia saat memasuki kemarau seperti saat ini, warga benar-benar mengandalkan aliran sungai Cikaniki tersebut untuk kebutuhan MCK dan air minum.

"Seperti saat ini di wilayah kami sedang musim kemarau, sehingga air kali Cikaniki tersebut kami pergunakan tiap hari untuk MCK dan Air minum," jelasnya.

Ia berharap agar semua pihak ikut menjaga dan peduli untuk menjaga air Cikaniki ini tetap bersih.

Sebagai informasi tambahan di ketahui hasil penulusuran ada sebuah penampakan pada air aliran sungai Cisarua berwarna bening sedangkan di sungai Cikaniki berwarna coklat pekat.

Penampakan yang bening masuk di Kampung Ciperep Desa Cisarua, sementara yang coklat pekat tersebut aliran sungai Cikaniki di Kampung Lewi Bolang Desa Bantarkaret. Sehingga ke hilir masuk ke Desa Nanggung, Parkanmuncang, Kalong Liud Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor.***

Editors Team
Daisy Floren