Wali Kota Bandung Bahas 3 Sikap Pada Al-Qur’an Di Al-Ukhuuwwah

Wali Kota Bandung Bahas 3 Sikap Pada Al-Qur’an Di Al-Ukhuuwwah

Smallest Font
Largest Font

Berbagai sikap manusia terhadap Al-quran menjadi bahasan khusus pada kuliah bada dzuhur masjid Al-Ukhuuwwah Kota Bandung. Hadir sebagai penceramah Oded  Wali Kota Bandung. Dalam isi cermahnya dijelaskan 3 sikap manusia saat menerima perintah dan larangan dalam Al-Quran. Ternyata ada tiga sikap umat Islam terhadap Alquran. Hal itu disampaikan Wali Kota Bandung Oded pada saat mengisi kuliah bada dzuhur Kamis 6 Desember 2018 di Masjid Al-Ukhuuawwah, Jl Wastu Kencana Kota Bandung

“Alquran diwahyukan sebagai ‘hudallinnas’, petunjuk bagi manusia. Dengan diberikannya tuntunan yang ada di dalamnya, Alquran merupakan pedoman bagi kehidupan manusia. Alquran khusus diturunkan untuk manusia, yakni sebagai petunjuk  yang memberikan kebaikan kepada manusia,” ujar

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Sikap umat Islam terhadap Alquran terbagi menjadi tiga bagian. Penjelasan dari Alquran Surah Fathir (35) ayat 32, yang artinya, “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka orang-orang yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan apa pula yang terlebih dahulu  berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.”

Kelompok pertama, itu, orang yang zalim terhadap diri sendiri. Di satu sisi dia yakin Alquran wahyu Allah, percaya Alquran sebagai petunjuk Allah, namun di sisi lain masih ada sikap dan perbuatannya yang tidak sesuai dengan tuntunan Alquran.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Kelompok kedua adalah yang setengah-setengah. Dia yakin kebenaran Alquran, tapi hanya yang sesuai dengan kepentingan dia. Sebaliknya kalau tidak sesuai dengan selera dia, maka dia tidak percaya atau tidak mau melaksanakannya. Mereka inilah yang rugi, bisa diibaratkan petani yang bercocok tanam, namun saat waktu panen tiba mereka tidak memanennya.

Mereka melaksanakan Al-Quran secara setengah hati. Padahal manusia diwajibkan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan seluruhnya. Intinya “tuntunan Alquran yang dilaksanakan hanya setengah-setengah. Dengan kata lain, kelompok ini tidak melaksanakan Alquran secara menyeluruh (kaffah),” tuturnya.

Kelompok ketiga, ialah umat Islam yang melaksanakan semua tuntunan Alquran secara menyeluruh, tidak dipilih-pilih, semata-mata hanya mencari ridha Allah. “Kelompok ketiga inilah yang terbaik. Maka sebagai hamba Alloh SWT, kita harus berupaya menjadi kelompok yang ketiga”

(Kontributor: D.Arifin S.Pd)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author