Workshop Peningkatan Kemampuan Guru dalam Asemen di Perguruan Muhammadiyah Leuwiliang Bogor  

Workshop Peningkatan Kemampuan Guru dalam Asemen di Perguruan Muhammadiyah Leuwiliang Bogor  

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM - Dalam kerangka kurikulum Understanding by Design (UbD) penentuan asesmen merupakan langkah kedua setelah merumuskan tujuan pembelajaran, baru diikuti merancang proses kegiatan pembelajarannya. Hal ini mengindikasi anaktivitas pentingny amerumuskan asesmen untuk dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajara. Kurikulum Merdeka menguatkan terapan asesmen dalam bentuk assessment as, for, dan of learning. Tiga jenis ini memiliki peran dan kebermanfaatannya yang beragam.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Assessment as dan for learningterjadi pada penilaian formatif, sementara assesmentof learning pada penilaian sumatif. Terkait pengembangan asesmenin itentulah menjadi bagian yang harus direncanakann guru. Penguatan assessment as learning, terutama selfassessment (penilaiandiri) dan peer assessment (penilaian antar teman) memiliki kebermanfaatan tinggi pada pengembangan sikap kemandirian dan sikap kritis peserta didik. Self assessmen mendorong peserta didik untuk bertanggungjawab dan terlibat aktif terhadap proses pendidikannya,

Untukitu, Tim Pengabdian pada Masyarakat LPPM dan juga Prodi PBS Indonesia, FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Pakuan tergerak untuk melatih guru SD dan SMP di Perguruan Muhammadiyah Leuwiliang beberapa waktul lalu dalam bentuk workshop dengan tema kegiatan Meningkatkan Kompetensi Merancang Assessment as dan for LearningBerbasisHigh Order Thinking Skills Guru SD Muhammadiyah Leuwiliang,  Bogor dengan trainer Tri Mahajani, M.Pd., Rina Rosdiana, M.Pd. dan Dr. AamNurjaman, M.Pd.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Guru-guru  Muhammadiyah di Leuwiliang sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena asesmen dalamt anggapan guru merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui ketercapaian proses dan hasil hasil belajar. Berikut disajikan dasar pijakanmengapapelatihanatau workshop ini penting dilakukan, seperti visual yang menjadi gambaran keterlaksana anasesmen di (SumbermKemendikbud 2022).

Hasil pengabdian berdasarkan penilaian akhir yang dilakukan pada para guru SD dan SMP Muhammadiyah Leuwiliang Bogor, antara lain kemampuan dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan assessment as learning dikuasai 81 %, penguasaan pertanyaan yang berhubungandengan for learning sebanyak 95 %, kemampuan menentukan level kognitif dan mebuatnya penguasaannya 100 %, Pertanyaan yang berhubungan dengan mengidentifikasi soal yang berbasis HOTS dijawab 91 %.

Pada awalnya kemampuan guru memahami peristilahan dan menghubungkannya dengan konsepa sesmen masih belum memadai. Namun, melalui workshop dengan Teknik kolaborasi (melalui diskusi kelompok) pertanyaan yang berhubungan dengan jenis assessment as dan for learning tersebut mampu dijawab guru dengan baik. Berdasarkan hasilini PR-nyaa dalah mengimplementasikannya dalam pembelajaran.

Workshop ini hanya menguatkan kemampuan guru terhadap asesmen formatif, maka pelatihan ini hanya menyinggung assessmen as dan for learningsaja. Assessment of learning merupakan pengembangan dari assessment for learning.***

Fotokegiatan Workshop

 

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Daisy Floren
Hokage Editor