Yeni Yunita : Terdapat Beberapa faktor yang Dapat Meningkatkan Penyebaran Virus COVID-19 Pada Komunitas dan Risiko Individu
GARUT | JABARONLINE.COM – Ada penambahan 5 pasien kasus konfirmasi positif, dan 5 pasien Sembuh dari COVID-19 di kabupaten Garut, demikian dikatakan Humas Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita, S.E, M.Si, Minggu 4 Oktober 2020, pukul 20.00 WIB.
Yeni Yunita yang juga Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo kabupaten Garut mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan RT PCR Laboratorium RSUD. dr. Slamet Garut pada sampel sebanyak 282, ditemukan kasus konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 5 orang, terdiri dari Kecamatan Cilawu sebanyak 2 orang, yaitu perempuan (KC-257) usia 14 tahun, dan laki-laki (KC-258) usia 4 tahun.
Baca Juga : Penambahan 21 Orang Covid-19, Bupati Garut Rudy Gunawan Nyatakan Darurat
AdvertisementScroll To Continue with Content
Adapun penambahan 3 orang kasus konfirmasi positif COVID-19 lainnya yaitu laki-laki (KC-259) usia 57 tahun dari Kecamatan Malangbong, dan laki-laki (KC-260) usia 66 tahun dari Kecamatan Tarogong Kidul, serta perempuan (KC-261) usia 15 tahun dari Kecamatan Banjarwangi.
Selanjutnya, ada penambahan laporan kasus suspek COVID-19 sebanyak 5 orang sedang menjalani proses perawatan di RSUD. dr. Slamet Garut, yaitu 2 orang dari Kecamatan Garut Kota, 1 orang dari Kecamatan Tarogong Kidul, 1 orang dari Kecamatan Cilawu, dan 1 orang dari Kecamatan Bungbulang.
Ada pula laporan kasus konfirmasi positif COVID-19 telah selesai pemantauan (isolasi) sebanyak 5 orang, terdiri dari Kecamatan Cilawu sebanyak 2 orang, yaitu perempuan (KC-215) usia 56 tahun, dan perempuan (KC-216) usia 31 tahun.
Selain itu terdapat penambahan 3 orang kasus konfirmasi positif COVID-19 telah selesai pemantauan (isolasi) lainnya, yaitu perempuan (KC-172) usia 26 tahun dari Kecamatan Tarogong Kaler, dan perempuan (KC-207) usia 46 tahun dari Kecamatan Leles, serta perempuan (KC-214) usia 24 tahun dari Kecamatan Kadungora.
Untuk jumlah total kasus COVID-19 (Kontak Erat, Suspek, Probable maupun Konfirmasi positif) di Kabupaten Garut sampai saat ini sebanyak 8.295 kasus, terdiri dari Kasus Kontak Erat sebanyak 4.960 kasus, dengan rincian 767 Kasus isolasi mandiri dan 4.193 Kasus discarded/selesai pemantauan.
Sementara untuk kasus Suspek, kata Yeni, sebanyak 3.074 kasus, dengan rincian 54 Kasus isolasi mandiri, 8 Kasus Isolasi RS/perawatan, 2.974 Kasus discarded/selesai pemantauan dan 38 Kasus meninggal.
“Lalu untuk kasus Probable masih 0 kasus,” ucapnya.
Sedangkan untuk kasus Konfirmasi Positif, lanjut Yeni, sebanyak 261 kasus terdiri 11 kasus isolasi mandiri, 40 kasus isolasi RS/perawatan, 198 kasus dinyatakan sembuh, dan 12 kasus meninggal.
Yeni mengungkapkan, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan penyebaran virus COVID-19 pada komunitas dan risiko individu menurut Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) RI. Pertama, kondisi berkerumun dalam suatu tempat. Kedua, orang-orang yang berdekatan dalam jarak 1 – 1,5 meter. Ketiga risiko jika sirkulasi ruangan tidak baik seperti ruangan tertutup. Keempat, durasi atau lamanya waktu berinteraksi dalam suatu kondisi perkantoran atau ruangan yang tertutup.
“Oleh karena itu, Kami mohon kepada warga masyarakat untuk menghindari kerumunan dan tidak melakukan kontak fisik, selalu menjaga jarak, dan menghindari berada di ruangan tertutup dalam waktu yang lama,” ungkapnya.
Menurutnya, kunci keberhasilan dari pengendalian penyebaran COVID-19 ialah kedisiplinan seluruh pihak untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat dengan 3 M.
“Kunci keberhasilan dari pengendalian penyebaran COVID-19 ini adalah kedisiplinan kita. Kedisiplinan dalam melakukan 3 M diantaranya Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan Melakukan jaga jarak, karena tidak semua orang yang positif Covid-19 memiliki gejala.” ujarnya.
Yeni menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga kondisi di tengah pandemi COVID-19 ini dengan mematuhi protokol kesehatan juga senantiasa menjaga serta meningkatkan stamina dan imunitas tubuh dengan berolahraga secara rutin dan teratur disertai asupan gizi yang seimbang.
“Mari berjuang bersama memutus mata rantai penyebaran virus ini, dan saling gotong royong melindungi sesama kita sehingga bisa terbebas dari COVID-19,” ajaknya.
Red