JABARONLINE.COM - Overthinking, atau berpikir berlebihan, adalah kebiasaan memikirkan suatu hal secara terus-menerus, bahkan ketika tidak ada solusi yang jelas atau tindakan yang perlu diambil. Meskipun tampak seperti refleksi yang mendalam, overthinking sering kali bersifat kontraproduktif dan berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik.
Salah satu bahaya utama overthinking adalah peningkatan kadar stres. Ketika seseorang terus-menerus memikirkan masalah atau kekhawatiran, tubuhnya akan melepaskan hormon stres seperti kortisol. Tingkat kortisol yang tinggi dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Selain stres, overthinking juga dapat memicu atau memperburuk kecemasan. Pikiran yang berputar-putar tanpa henti dapat menciptakan lingkaran setan kecemasan, di mana kekhawatiran memicu lebih banyak kekhawatiran, dan seterusnya. Hal ini dapat menyebabkan serangan panik, fobia, dan gangguan kecemasan umum.
Overthinking sering kali mengganggu kualitas tidur. Pikiran yang aktif dan gelisah sulit untuk ditenangkan, sehingga sulit untuk tertidur atau tetap tertidur. Kurang tidur dapat memperburuk stres, kecemasan, dan depresi, serta berdampak negatif pada kesehatan fisik secara keseluruhan.
Dampak negatif overthinking tidak hanya terbatas pada kesehatan mental. Overthinking juga dapat menyebabkan masalah fisik, seperti sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan kronis. Hal ini disebabkan oleh ketegangan yang diakibatkan oleh stres dan kecemasan yang terus-menerus.
Overthinking dapat menghambat kemampuan seseorang untuk membuat keputusan yang rasional. Ketika seseorang terlalu fokus pada detail atau kemungkinan terburuk, ia mungkin mengalami kesulitan untuk melihat gambaran besar atau mempertimbangkan opsi yang berbeda.
.png)
.png)
.png)
