JABARONLINE.COM - Suhu udara di wilayah Kabupaten Indramayu dan sekitarnya terasa begitu menyengat akhir-akhir ini. Terik matahari seperti membakar kulit, membuat aktivitas sehari-hari terasa lebih berat dari biasanya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati mencatat, suhu udara di wilayah Ciayumajakuning telah mencapai angka yang mengkhawatirkan, yaitu 37,8 derajat Celcius.

Merespon kondisi yang cukup ekstrem ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu mengeluarkan imbauan penting bagi masyarakat. Tujuannya jelas, untuk meminimalisir dampak buruk yang mungkin timbul akibat paparan panas berlebih.

“Saat ini posisi matahari sedang bergeser ke arah selatan ekuator. Pergeseran tersebut membuat sinar matahari terasa lebih terik di wilayah-wilayah tropis seperti Indonesia,” ujar Sutrisno, Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu.

Sutrisno menambahkan bahwa fenomena ini merupakan siklus tahunan menjelang peralihan musim hujan. Meski begitu, kewaspadaan tetap menjadi kunci utama.

Sementara itu, Muhammad Syifaul Fuad, Ketua Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati, menjelaskan bahwa periode panas ini telah berlangsung sejak Januari dan diperkirakan mencapai puncaknya antara 15 Oktober hingga awal November 2025.

Iklan Setalah Paragraf ke 5

“Fenomena ini bukanlah gelombang panas atau heatwave seperti di beberapa negara lain. Suhu tinggi ini terjadi karena posisi matahari berada di sekitar garis ekuator, sehingga pancaran sinarnya langsung mengenai permukaan bumi tanpa banyak penghalang,” jelasnya.