JABARONLINE.COM - Kepala Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Rusli, angkat bicara terkait dampak penutupan sementara tambang batu andesit oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Menurutnya, kebijakan tersebut berpotensi menimbulkan krisis ekonomi bagi ribuan warga.

Rusli mengakui, memang ada korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan armada truk tambang. "Berdasarkan data laka lantas, seratus orang lebih meninggal dunia. Kami sangat prihatin," ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Namun, lanjut Rusli, kebijakan penutupan tambang juga membawa risiko lain yang tak kalah serius, yakni hilangnya mata pencaharian ribuan warga. 

"Ada hal yang perlu dipertimbangkan yakni ribuan nyawa masyarakat yang terdampak akibat ditutupnya tambang. Ada kuli rata, kuli pantek, sopir, kenek, hingga pengusaha lokal yang semua bergantung pada tambang," ungkapnya.

Di Desa Rengasjajar sendiri, tercatat ada delapan perusahaan tambang aktif dan legal yang selama ini menyumbang pajak dan menyerap tenaga kerja. 

Iklan Setalah Paragraf ke 5

Setidaknya 11.638 jiwa di desa tersebut menggantungkan hidup pada sektor pertambangan dan perdagangan terkait.