JABARONLINE.COM — Setiap pagi, sebelum matahari sepenuhnya terbit, anggota Kelompok Masyarakat (Pokmas) SALIRA Jampangkulon sudah bersiap. Mereka bukan sekadar berbelanja bahan makanan—mereka sedang menyiapkan harapan. Di pasar tradisional, mereka memilih sayur segar, ikan, tahu, tempe, dan rempah lokal dengan cermat. Semua bahan dipastikan berkualitas, bergizi, dan sesuai kebutuhan lansia serta penyandang disabilitas yang menjadi penerima manfaat Program Permakanan Lansia, Minggu, 21 September 2025.
Program ini merupakan inisiatif Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai bentuk penghormatan dan perlindungan negara terhadap warga lanjut usia. Tujuannya bukan hanya memastikan pemenuhan kebutuhan dasar pangan, tetapi juga memberdayakan ekonomi lokal melalui keterlibatan masyarakat langsung. Pokmas SALIRA menjadi mitra penting dalam pelaksanaannya, mengemban tugas mulia: menyiapkan, memasak, dan mengantarkan makanan bergizi dua kali sehari, langsung ke rumah-rumah penerima manfaat.
Di dapur komunitas, aroma masakan mulai memenuhi udara. Tim Pokmas memasak dengan hati—memastikan tekstur makanan sesuai dengan kondisi lansia, menghindari bahan yang berisiko, dan menjaga cita rasa lokal yang familiar. Menu berganti setiap hari, dari sayur asem, ikan pepes, hingga bubur kacang hijau hangat untuk sore hari. Semua disusun dengan prinsip gizi seimbang dan kehangatan budaya.
Setelah masakan siap, proses pengemasan dilakukan dengan rapi dan higienis. Lalu, tim pengantar bergerak menyusuri gang-gang kecil, jalan desa, dan rumah-rumah terpencil. Setiap kotak makanan yang diantarkan bukan hanya berisi nutrisi, tetapi juga perhatian, sapaan hangat, dan rasa hormat. Bagi banyak lansia, kehadiran Pokmas SALIRA bukan sekadar layanan—mereka adalah keluarga yang datang dua kali sehari membawa berkah.
Lebih dari sekadar pemenuhan pangan, program ini juga memberdayakan ekonomi lokal. Bahan baku dibeli dari petani dan pedagang setempat, tenaga kerja berasal dari warga sekitar, dan semangat gotong royong menjadi fondasi utama. Pokmas SALIRA membuktikan bahwa pelayanan sosial bisa berjalan beriringan dengan pemberdayaan masyarakat.
Dalam pernyataannya, Pokmas SALIRA menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bentuk tanggung jawab sosial dan spiritual.
.png)
.png)
.png)
