Dorong Produktivitas IKM Cangkul, Kemenperin Resmikan Material Center Perkakas Pertanian di Kab. Bandung

Dorong Produktivitas IKM Cangkul, Kemenperin Resmikan Material Center Perkakas Pertanian di Kab. Bandung

Smallest Font
Largest Font

BANDUNG, JABARONLINE.COM- Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) meresmikan Material Center sebagai bagian dari upaya pemenuhan bahan baku yang kompetitif dan kontinu, khususnya bagi IKM Logam di Kab. Bandung.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Material Center diresmikan Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, Senin (7/10).

“Kami menghadirkan Material Center untuk memberikan kemudahan bagi IKM Logam dalam mengakses bahan baku. Hal ini merupakan upaya strategis untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang berkelanjutan dan berkualitas bagi sektor IKM Logam yang merupakan bagian dari rantai pasok industri nasional yang perlu untuk terus diperkuat,” Tegas Gati.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Gati menjelaskan, saat ini sektor pertanian dan perkebunan memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) setelah sektor industri pengolahan. Industri Perkakas Pertanian berperan dalam pencapaian produktivitas dari sektor tersebut dan cangkul mampu menjadi penggerak perekonomian hingga daerah terpencil.

Kemenperin mencatat, jumlah IKM perkakas pertanian yang tersebar di Indonesia sebanyak 12.609 unit usaha, dimana sekitar 3.000 unit usaha di antaranya merupakan IKM produsen cangkul. Adapun kebutuhan cangkul sendiri sebanyak 10 juta unit per tahun. Di Kab. Bandung, jumlah IKM Perkakas Pertanian terdata sebanyak 352 IKM, dengan 235 di antaranya merupakan IKM di Desa Mekarmaju.

Dalam sambutannya, Gati menyampaikan selama ini isu atau permasalahan yang kerap terjadi di IKM Logam terkait produksi perkakas pertanian ialah ketersediaan bahan baku yang memenuhi standar yang masih terbatas, harga bahan baku di tingkat pengepul yang cenderung naik saat kebutuhan sedang tinggi, serta masalah logistik pengiriman bahan baku dari supplier dan pengiriman produk jadi kepada konsumen.

“Material Center di Sentra Mekarmaju merupakan unit usaha di bawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang dibentuk untuk memperbaiki pola rantai pasok dari isu-isu dan permasalahan tersebut. Pola rantai pasok yang diperbaiki oleh Material Center juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dari supplier bahan baku yaitu pesanan yang kontinu dan memenuhi Minimum Order Requirement (MOQ),” Jelasnya.

Di sisi pembinaan, Ditjen IKMA juga telah menyelenggarakan kegiatan Pendampingan Penerapan SNI Perkakas Pertanian di Sentra Mekarmaju, yang merupakan bagian dari rangkaian pendirian Material Center. Produk pertama yang difokuskan oleh Material Center di Kab. Bandung ini yaitu cangkul proyek. Ke depannya akan diperluas lagi produk perkakas pertanian lainnya seperti sekop, sabit dan garu,” Tambah Gati.

Di sisi kemitraan, Material Center Sentra Mekarmaju telah berhasil bermitra dengan PT. Kawan Lama Sejahtera, yang telah memberikan order tahap pertama kepada Material Center sebanyak 1.250 unit cangkul proyek.

Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian melakukan pembinaan bagi IKM perkakas pertanian melalui fasilitasi penguatan SDM seperti bimbingan teknis, pendampingan dan sertifikasi, bantuan mesin dan peralatan, peningkatan kualitas produk dan pengembangan pasar, serta penguatan kemampuan sentra.

Dalam hal peningkatan kualitas produk, Ditjen IKMA mendorong diberlakukannya Standar Nasional Indonesia (SNI) melalui penyusunan revisi SNI Cangkul serta sosialisasi SNI nya di Jawa Barat dan Jawa Tengah di tahun 2018. Pada tahun 2019 dilakukan pendampingan penerapan SNI Cangkul bagi IKM perkakas pertanian di Sentra Mekarmaju, Kab. Bandung.

Dalam kesempatan tersebut, Gati juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada pihak Pemerintah Desa Mekarmaju, Pemerintah Daerah Kab. Bandung serta IKM yang terlibat, sehingga Material Center di Sentra Mekarmaju dapat didirikan.

“Semoga dengan adanya Material Center ini dapat membawa kemajuan bagi perkembangan industri perkakas pertanian dalam negeri, dan khususnya bagi penguatan daya saing IKM perkakas pertanian,” Tutup Gati.

Redaksi – 003

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author